Pembangunan Jalan Dua Jalur di Koltim Belum Jelas

  • Bagikan
Jalan Poros Tirawuta-Kendari yang direncanakan akan dibangun dua jalur. Foto: Neno/Kolaka Pos

KOLAKAPOSNEWS.COM, Tirwauta -- Empat tahun lamanya ruas jalan dua jalur yang rencananya dibangun di kabupaten Kolaka Timur, belum juga menunjukkan tanda-tanda akan dikerjakan. Padahal jalan yang berada di poros kecamatan Tirawuta sepanjang belasan kilometer tersebut, sudah pernah dilakukan ganti rugi lahan warga dan juga pembenahan disekitar area bahu jalan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang dan Perhubungan Koltim, Bio Mansur mengatakan, program pembangunan jalan dua jalur dari Desa Tumbu Dadio hingga ke Desa Lalingato, tahun ini belum bisa dikerjakan. Pasalnya, belum ada informasi dari pihak satuan kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (Satker P2JN).

"Terkait pembangunan jalan dua jalur itu, belum bisa kami berikan tanggapan atau jawaban karena kami masih menunggu dari pihak P2JN, karena sampai hari ini belum ada respon. Sehingga kami belum bisa pastikan seperti apa progres kedepan, untuk pembangunan jalan dua jalur yang sudah direncanakan sebelumnya, karena untuk tahun ini hanya pembangunan drainase dan pemeliharaan jalan saja yang akan dilakukan," katanya saat ditemui media ini.

Meski demikian, pihaknya terus berupaya agar pembangunan jalan dua jalur bisa direalisasikan pekerjaannya pada 2022 mendatang.

"Jadi untuk tahun 2021 ini belum ada progres terkait pembangunan dua jalur, akan tetapi kami terus berupaya agar di tahun 2022 progres pembangunan jalan dua jalur sudah bisa dilaksanakan," ucapnya.

Adapun untuk tahun ini, pengaspalan jalan hanya akan dilakukan di jalan Poros Ladongi-Poli-polia, yang anggarannya bersumber dari pemerintah provinsi sebesar Rp16 miliar.

"Ini merupakan dana aspirasi dari anggota DPRD Provinsi Sultra dan sudah ada pemenangnya, tinggal kita tunggu kapan mulai pelaksanaannya. Akan tetapi, kemungkinan awal bulan April sudah dikerjakan. Tahun ini juga kita mendapatkan dari dana DAK untuk pengaspalan jalan titiknya di daerah Penanggo, ada juga dari dana DAU itu pengaspalan sekitar 11 kilometer. Jadi tahun ini tetap ada program pengaspalan untuk DAK itu 4 kilometer, sedangkan untuk dana DAU sekitar 11 kilometer, jadi totalnya itu 15 kilometer yang total dananya mencapai Rp32 miliar," tutupnya. (m3/b)

  • Bagikan

Exit mobile version