DPRD Kolaka Harap Smelter PT Vale Segera Terealisasi

  • Bagikan
KOLAKAPOSNEWS.COM, Kolaka - PT Vale Indonesia Tbk ingin membuktikan komitmennya membangun pabrik pemurnian bijih nikel di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. Dalam mewujudkan berdirinya pabrik smelter raksasa di Blok Pomalaa, PT Vale telah meneken kerjasama dengan Zhejiang Huayou Cobalt Company Limited, perusahaan asal China. Ketua DPRD Kolaka Syaifullah Halik pun berharap dengan mitra barunya tersebut, PT Vale semakin mempercepat proses pembangunan smelter di Bumi Mekongga. "Dengan keberadaan PT Vale di Kolaka, kita sebagai masyarakat Kolaka patut bersyukur. Semoga ini menjadi bahan pertimbangan PT Vale untuk mempercepat proses pembangunan smelternya," kata Syaifullah ditemui di ruang kerjanya belum lama ini. Politisi partai Gerindra itu menegaskan PT Vale harus menunjukkan progres pembangunan smelter di Kolaka, jangan jalan di tempat. "Kerjasama Vale dengan Huayou jangan sampai nasibnya sama dengan Sumitomo yang berhenti di tengah jalan. Vale harus menunjukkan keseriusannya, karena sudah bertahun-tahun masyarakat selalu dijanji dengan pembangunan smelter yang hingga saat ini belum nampak," ujarnya. Dia pun berharap dengan dibangunnya smelter PT Vale, membawa dampak positif terhadap perekonomian di Sulawesi Tenggara khususnya di Kabupaten Kolaka, salah satunya dengan penyerapan tenaga kerja lokal. "Memang saat ini sudah ada kegiatan di site PT Vale. Namun, jika ground breaking pembangunan smelter segera dilaksanakan, hal tersebut dapat meyakinkan masyarakat akan keseriusan Vale untuk membangun pabrik," ucapnya. Kendati demikian, Ketua DPRD memahami pembangunan smelter butuh proses. Apalagi pabrik pengolahan dan pemurnian bijih nikel kadar rendah (limonite) dengan teknologi High Pressure Acid Leach (HPAL) yang akan dibangun PT Vale membutuhkan investasi yang besar. "Investasi besar memang membutuhkan proses, namun Vale juga harus membuktikan bahwa mereka serius," ujarnya. Syaifullah juga berharap sebelum masa kontrak karya perusahaan asal Brazil itu berakhir pada 2025, sudah berdiri smelter di Blok Pomalaa. "Namun jika hingga 2025 belum ada juga progres pembangunan, yah nanti kita lihat bagaimana kelanjutannya. Pasti masyarakat akan mempertanyakannya," tegas legislator peraih suara terbanyak di DPRD Kolaka itu. "Saya berharap tahun depan sudah ada ground breaking pembangunan pabrik PT Vale di Blok Pomalaa," pungkasnya. (kal)
  • Bagikan