KOLAKAPOSNEWS.COM, KENDARI - Pj. Gubernur Sultra Komjen Pol (P) Dr (HC) Andap Budhi Revianto, SIK., MH., terus memantau kondisi Sulawesi Tenggara. Memasuki musim penghujan, Andap selalu memonitoring curah hujan melalui informasi BMKG. Termasuk dampak yang segera diantisipasi dalam perubahan cuaca tersebut.
"Kita selalu pantau kondisi terkini. Saat ini, musim hujan. Tentunya, banyak dampak yang timbul. Sebut saja, potensi bencana. Semua harus diantisipasi," ungkap Andap Budhi Revianto.
"Saat ini, penderita Demam Berdarah mulai muncul dan terus meningkat. Instansi terkait, khususnya Dinas Kesehatan harus segera bergerak cepat. Lakukan fogging secara berkala. Lakukan edukasi ke masyarakat agar bisa mengantisipasi penyebaran nyamuk aedes aegypti. Nyamuk ini tidak hidup di air kotor, malah berkembang biak di air bersih," tambahnya.
Pj Gubernur Sultra mengingatkan pihak rumah sakit agar menjadi daerah pertama yang harus membasmi nyamuk aedes aegypti. "Rumah sakit yang harus steril duluan. Karena rumah sakit menjadi tempat masyarakat berobat. Tentunya, segera edukasi masyarakat agar bersama-sama membasmi nyamuk aedes aegypti," ujarnya.
Waspada DBD, Kenali Gejalanya
Umumnya DBD menyerang pada anak-anak berusia kurang dari 15 tahun, dan sebagian dialami juga oleh orang dewasa.
Kenali gejala demam berdarah, yakni demam. Pada tahap awal demam berdarah sulit dibedakan dengan demam pada penyakit atau flu biasa.
Tetapi pada DBD, demam naik turun (demam bifasik) yang terjadi 2-7 hari, muncul bintik-bintik kemerahan, nyeri sendi, nyeri otot, nyeri pada area belakang bola mata, manifestasi perdarahan (kulit, mukosa, pencernaan).
Perlu dikenali juga tanda peringatan demam berdarah yang parah, yakni sakit perut, nyeri saat tekan, muntah (minimal 3 kali dalam 24 jam), pendarahan dari hidung atau gusi, muntah darah, atau darah dalam tinja, merasa lelah, gelisah, atau mudah tersinggung.
"Semoga kita semua sehat dan dapat terhindar dari DBD. Insyaa Allah, Aamiin Ya Robbal 'Aalamiin," harapnya. (KPN)