KOLAKAPOSNEWS.COM, KOLAKA-Kehadiran investor tambang idealnya tak sekadar mengejar tujuan bisnis semata. Namun, mereka harus mampu memberikan kontribusi positif terhadap masyarakat dan lingkungan. Komitmen itulah yang terus dipegang teguh oleh PT. Aneka Tambang (Antam) dalam menjalankan usaha pertambangan pada seluruh wilayah konsesinya.
Saat ini, PT Antam, Tbk., telah menapaki usia 56 tahun, tepatnya 5 Juli 2024. Perusahaan BUMN tersebut memberikan contoh yang baik tentang sistem pengelolaan lingkungan pada daerah terdampak operasional tambangnya. Selama 56 tahun, PT Antam konsisten merawat lingkungan. Antam pun mengangkat tema Hari Ulang Tahun (HUT) kali ini yakni: Becomes Greater Together (Bersama-sama Menjadi Lebih Besar). Tumbuh bersama, berdaya guna bersama.
Bahkan, Peneliti Bidang Pemberdayaan Masyarakat, CSR, dan Environmental Social Impact Assessment (ESIA), Prof. Iskandar, M.Si., Ph.D., memberikan apresiasi atas kepedulian PT Antam terhadap lingkungan. "Implementasi CSR PT. Antam lebih dari sekadar membangun kesejahteraan ekonomi sekitar, namun juga menjamin kesejahteraan lingkungan dan ketahanan masyarakat berkelanjutan," ungkap Prof. Iskandar, Ph.D.
Apresiasi tersebut bukan tanpa alasan. Prof. Iskandar pernah melakukan penelitian terkait implementasi CSR di wilayah Pomalaa tahun 2018 untuk keperluan penyusunan bahan desertasinya. "Intinya, CSR Antam memberikan kontribusi positif terhadap sosial, ekonomi, pendidikan, dan lingkungan," ujarnya.
Kepala Pusat Penelitian Lingkungan Hidup, Kebumian Sumberdaya Energi Universitas Halu Oleo (PPLH-KSE UHO) itu mengungkapkan, Corporate Social Responsibility (CSR) telah berkembang menjadi konsep yang mencakup lebih dari sekadar kesejahteraan ekonomi. Di era saat ini, perusahaan-perusahaan mulai menyadari pentingnya memperhatikan aspek lingkungan dan sosial dalam operasional bisnis mereka. Melalui berbagai inisiatif CSR, perusahaan berusaha tidak hanya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat sekitar, tapi
juga menjamin keberlanjutan lingkungan. Langkah-langkah seperti pengurangan emisi karbon, penggunaan energi terbarukan, dan pengelolaan limbah yang lebih baik menunjukkan komitmen perusahaan terhadap pelestarian lingkungan.
"Selain itu, CSR yang efektif juga harus menjamin ketahanan komunitas yang berkelanjutan. Ketahanan komunitas mencakup kemampuan masyarakat untuk menghadapi dan pulih dari berbagai tantangan, termasuk bencana alam dan perubahan iklim. Perusahaan dapat berperan dalam meningkatkan ketahanan komunitas dengan mendukung program-program pendidikan, kesehatan, dan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan. Misalnya, pelatihan keterampilan bagi penduduk setempat atau pembangunan fasilitas umum yang ramah lingkungan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan memperkuat daya tahan mereka terhadap berbagai ancaman," jelasnya.
Prof. Iskandar menambahkan, dengan mengintegrasikan kesejahteraan ekonomi, keberlanjutan lingkungan, dan ketahanan komunitas dalam program CSR, perusahaan tidak hanya memperbaiki citranya di mata publik, tetapi juga membangun hubungan yang lebih kuat dengan komunitas di sekitar mereka. Ini menciptakan situasi win-win, dimana perusahaan dapat mencapai tujuan bisnis mereka sambil memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan. Dengan demikian, CSR yang holistic menjadi kunci untuk mencapai keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan yang menyeluruh.
Selain itu, Corporate Social Responsibility (CSR) yang efektif harus didasarkan pada kajian Environmental Social Impact Assessment (ESIA). ESIA merupakan alat penting untuk mengidentifikasi, memprediksi, dan mengelola dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan dari aktivitas perusahaan. Dengan merujuk pada kajian ESIA, perusahaan dapat memastikan bahwa program CSR mereka tidak hanya memberikan manfaat ekonomi tetapi juga melindungi lingkungan dan mendukung kesejahteraan sosial. Pendekatan ini membantu perusahaan dalam mengambil keputusan yang berkelanjutan dan bertanggungjawab, serta membangun kepercayaan dan dukungan dari masyarakat sekitar.
Sementara, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kolaka melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kolaka mengapresiasi PT Antam Pomalaa dalam menjaga lingkungan. Kadis LHK Kolaka Sujianto mengaku hasil pemantauan dan pengawasan yang dilakukan oleh timnya, PT Antam Pomalaa sangat konsisten dalam menjaga lingkungan.
"Ada dua aspek yang menjadi penilaian yakni teknis penambangan dan pengelolaan lingkungan. Kewenangan kami hanya pada aspek pengelolaan lingkungannya. Kami melakukan pengawasan secara berkala. Kegiatan pasca tambangnya yang menyangkut pegetasi dan reklamasi sudah cukup bagus, dan Antam sangat konsisten menjaga lingkungannya," katanya.
DLH Kolaka, kata dia, juga membangun kerja sama dengan Antam dalam pengelolaan sampah. "Kami siapkan lahannya dan diserahkan ke Antam untuk membangun rumah Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle atau TPS3R," ujarnya.
Ketua DPRD Kolaka, Ir Syaifullah Halik memberikan apresiasi pada momentum HUT le 56 PT Antam Tbk. Memasuki usia 56 tahun, PT Antam diharapkan semaki eksis mengelola sumber daya alam di Kabupaten Kolaka. "Kita berharap ke depan ANTAM senantiasa memperhatikan kaidah-kaidah pertambangan yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dengan tetap memperhatikan kondisi lingkungan di sekitar wilayah operasionalnya. Kita juga berharap PT ANTAM menjadi contoh bagi perusahaan-perusahaan pertambangan lainnya di Kabupaten Kolaka," harapnya.
Pemerhati Lingkungan Kolaka, Djabir Teto Lahukuwi menilai, PT Antam Pomalaa dalam mengelola lingkungan di wilayah konsesinya sudah cukup baik dan efektif. Sebab Antam Pomalaa begitu peduli dengan lingkungan. "Jadi menyangkut tentang bagaimana Antam menangani lingkungan, sudah sangat efektif dibanding perusahaan-perusahaan tambang yang ada di Bumi Mekongga," ujarnya. (eno/kal/nwr/aka)