KOLAKAPOSNEWS.COM, KENDARI - Badan Pengurus Wilayah (BPW) dan Badan Pengurus Daerah (BPD) Kerukunan Keluarga Turatea Jeneponto (KKTJ) pilar KKSS se Sulawesi Tenggara dilantik dan dikukuhkan di Hotel Zahra, Sabtu 24 Mei 2025. Kerukunan ini akan menjadi simpul pemersatu bagi para perantau asal Kabupaten Jeneponto yang berada di jazirah Sulawesi Tenggara. BPW KKTJ pilar KKSS Sultra dinakhodai oleh Prof. Dr. H. Eka Suaib, M.Si, selaku Ketua Umun dan Prof. Dr. Kamaruddin Sijaya, S.Ag., SH., MH., selaku Sekretaris Umum periode 2025-2030.
Sejumlah pengurus BPD KKTJ pilar KKSS periode 2025-2030 turut dilantik dalam kesempatan tersebut. Mereka adalah BPD KKTJ Kota Kendari, BPD KKTJ Kolaka, BPD KKTJ Kolaka Timur, BPD KKTJ Konawe Selatan dan BPD KKTJ Konawe Utara. Kepengurusan BPD KKTJ daerah lainnya seperti Bombana, Baubau, Buton, Buton Selatan dan kabupaten lainnya akan menyusul dalam waktu dekat.
Pelantikan dan Pengukuhan BPW dan BPD KKTJ Sultra dihadiri oleh Ketua Umun Badan Pengurus Pusat (BPP) KKTJ Pilar KKSS, Nadhirah Seha Nur, SP., M.Si., bersama Bendahara BPP KKTJ Pilar KKSS, Baharuddin Paba. Hadir pula Sekprov Sultra, Asrun Lio, Wakil Ketua KKSS Sultra, Prof. Dr. H. Andi Khaeruni R, M.Si., pejabat eselon II Pemda Jeneponto, serta ketua-ketua paguyuban pilar KKSS Sulawesi Tenggara.
Pengukuhan yang berlangsung khidmat ini diwarnai semangat pelestarian budaya serta penguatan tali silaturahmi antarwarga perantauan asal Jeneponto.
Ketua Umum KKT Jeneponto Sultra, Prof. Eka Suaib, dalam sambutannya mengajak seluruh warga Turatea di Sultra untuk terus menjaga semangat kebersamaan di perantauan melalui prinsip-prinsip luhur yang telah diwariskan oleh para leluhur.
"Melalui momentum pengukuhan ini, saya mengajak seluruh warga KKT Jeneponto di Sultra untuk terus mempererat silaturahmi dan menjaga nilai-nilai budaya yang menjadi jati diri kita sebagai masyarakat Turatea. KKT Jeneponto selalu membangun nilai-nilai persaudaraan dengan suku Tolaki, Buton, Muna, Moronene, Wawonii dan suku-suku lainnya di Sulawesi Tenggara untuk memajukan daerah. Perantau asal Jeneponto selalu konsisten dan siap berkontribusi dalam mewujudkan Sultra Aman, Religius, dan Sejahtera," kata Prof. Eka Suaib.
Ia menekankan pentingnya menghidupkan kembali semangat abbulo sibatang, accera' sitongka-tongka sipakalabbiri dan sipassiriki, yakni nilai-nilai solidaritas, gotong royong, dan saling mendukung dalam kehidupan sehari-hari.
"Dimanapun kita berada, termasuk di Sulawesi Tenggara, kita harus bisa beradaptasi dan menghargai adat istiadat setempat. Tapi pada saat yang sama, kita juga tidak boleh melupakan akar budaya kita sendiri sebagai orang Turatea," ujar Guru Besar Universitas Halu Oleo itu.
Lebih lanjut, Prof. Eka menekankan bahwa KKT Jeneponto bukan hanya sebagai wadah kekeluargaan, tetapi juga sebagai ruang untuk saling membesarkan satu sama lain.
"Kita harus bergandengan tangan, saling menguatkan, saling membesarkan, dan terus menanamkan semangat tolong-menolong. Inilah esensi dari organisasi ini," tegasnya.
Ketua Umum BPP KKTJ Pilar KKSS, Nadhirah Seha Nur menambahkan, para perantau terkhusus masyarakat Turatea Jeneponto merupakan langkah mengikuti jejak Nabi Muhammad SAW. Rasulullah hijrah dari Makkah ke Madinah dengan nilai-nilai persaudaraan yang kuat.
"Berada di daerah rantau harus tetap berpegang teguh pada prinsip saling menghargai, menghormati: Sipakalabbiri, Sipakatau, Sipassiriki. Pastinya, kehadiran perantau asal Jeneponto harus berkontribusi dalam membangun Sulawesi Tenggara," ungkap Nadhira yang juga menjabat Direktur Logistik BNPB itu.
Sementara itu, Gubernur Sultra yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sultra, Asrun Lio, turut memberikan apresiasi atas pengukuhan pengurus KKT Jeneponto se-Sultra. Ia menilai keberadaan organisasi kedaerahan seperti KKT Jeneponto memiliki peran penting dalam mempererat hubungan sosial dan menjaga harmoni antarwarga di Sultra.
"Atas nama Pemprov Sultra, kami menyambut baik pengukuhan BPW dan BPD KKT Jeneponto Pilar KKSS ini. Ini bukan sekadar pelantikan pengurus, tetapi momentum memperkuat persaudaraan dan semangat gotong royong di tengah keberagaman," ujar Asrun Lio.
Ia juga mengapresiasi komitmen KKT Jeneponto dalam melestarikan budaya leluhur sekaligus menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan lokal di tanah perantauan.
"Pemerintah mendukung penuh setiap organisasi kemasyarakatan yang membawa semangat kebersamaan, perdamaian, dan kontribusi positif bagi pembangunan daerah. Kami berharap KKT Jeneponto dapat menjadi mitra strategis dalam menjaga harmoni sosial dan mendorong pembangunan yang inklusif," tandasnya. (dam)