Kolut Butuh 17 Dapur MBG, 19 Sekolah di Kolaka Utara Jadi Sasaran Awal

  • Bagikan

KOLAKAPOSNEWS.COM, Lasusua - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah pusat mulai bergerak di Kabupaten Kolaka Utara. Namun, pelaksanaannya belum sepenuhnya optimal. Keterbatasan sarana dan mitra menjadi tantangan utama, termasuk kebutuhan 17 dapur yang hingga kini baru terpenuhi satu.

“Data Dapodik menunjukkan kita butuh 17 dapur fisik untuk menjangkau seluruh siswa. Tapi saat ini baru tersedia satu dapur aktif,” kata Nurul Amalia Fikrah, narasumber SPPG dari Badan Gizi Nasional (BGN), saat ditemui, Selasa (9/7/2025).

Meski demikian, MBG sudah mulai diterapkan secara bertahap. Pada minggu ini, program menyasar 7 sekolah. Tanggal 14 Juli mendatang, akan bertambah 12 sekolah lagi. Total ada 19 sekolah yang menjadi sasaran awal di bulan Juli.

Nurul menjelaskan, pihaknya menargetkan semua sekolah termasuk sekolah swasta di Kolaka Utara bisa terjangkau MBG dalam tahun ini. Namun percepatan pelaksanaan masih tergantung pada kesiapan mitra dan proses administratif dari pusat. “Semua harus melalui tahapan, mulai dari pendaftaran hingga asesmen oleh BGN,” jelasnya.

Selain dapur, mitra pelaksana juga masih terbatas. Untuk saat ini, baru satu yayasan yang menangani MBG di Kolaka Utara, meskipun di Sulawesi Tenggara sudah ada beberapa yayasan yang aktif. Ia memastikan ke depan, yayasan lain yang mengajukan diri bisa dilibatkan.

Di sisi logistik, kebutuhan harian cukup besar. Untuk melayani sekitar 1.800 siswa di tujuh sekolah, MBG membutuhkan sekitar dua karung beras dan 120 ekor ayam per hari, belum termasuk telur, ikan, susu, dan sayuran. Pengadaan bahan pangan saat ini dilakukan melalui mitra lokal, dengan mayoritas supplier berasal dari Lasusua.

“Kami terbuka bagi siapa pun yang ingin jadi supplier. Asal harga sesuai dengan standar dari Disperindag dan bahan berkualitas, pasti kami pertimbangkan,” tegas Nurul.

BGN juga telah melakukan koordinasi dengan Forkopimda dan menghubungi beberapa BUMDes untuk mendukung kebutuhan pangan MBG. Pihaknya berharap, ke depan peran BUMDes bisa diperkuat, terutama di tingkat desa dan kecamatan.

Setiap dapur MBG dirancang untuk melayani hingga 3.000–3.500 siswa, sehingga keberadaan dapur sangat vital. Karena itu, Nurul menekankan pentingnya sinergi dari semua pihak, terutama dari pemerintah daerah.

“Kami sangat berharap dukungan Pemda Kolaka Utara. Mulai dari pendataan, koordinasi lintas pihak, sampai membantu percepatan akses mitra. Supaya MBG bisa dirasakan seluruh anak sekolah di Kolaka Utara,” tutupnya.(Lea)

  • Bagikan

Exit mobile version