KOLAKAPOSNEWS.COM, Kendari - Aksi demonstrasi yang digelar puluhan mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) untuk menolak hasil Pemilihan Rektor (Pilrek) periode 2025–2029 berujung ricuh. Aksi berlangsung di depan Gedung Rektorat UHO Kendari, Kamis (10/7).
Kericuhan terjadi saat massa aksi dari Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) UHO mencoba menerobos masuk ke gedung rektorat. Sebelumnya, mereka sempat membakar ban bekas sebagai bentuk protes simbolik. Aksi tersebut mendapat penghadangan dari pihak keamanan kampus, memicu dorong-dorongan yang menyebabkan beberapa mahasiswa terjatuh.
Koordinator aksi, Muhammad Ferli Nur, menyampaikan bahwa mereka menolak hasil Pilrek yang dinilai sarat pelanggaran prosedural dan tidak transparan. “Ada indikasi manipulasi suara senat, pengesahan statuta secara sepihak, hingga kemunculan surat mandat pelantikan rektor yang dianggap tidak sah,” ujar Ferli dalam orasinya.
Para mahasiswa juga menyoroti dugaan pelanggaran terhadap Permenristekdikti Nomor 19 Tahun 2017, yang menjadi acuan dalam penyelenggaraan Pilrek. Mereka mendesak agar proses Pilrek ditinjau ulang secara menyeluruh.
Selain menolak hasil pemilihan, massa aksi turut menentang perpanjangan masa jabatan Rektor Prof. Muh. Zamrun Firihu sebagaimana tertuang dalam SK Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Nomor 197/M/KER/2025 tertanggal 2 Juli 2025. “Kami menuntut pencabutan SK tersebut. UHO membutuhkan pemimpin yang kredibel dan bebas dari konflik kepentingan,” tambah Ferli. (end)