KOLAKAPOSNEWS.COM, Kendari - Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari melalui Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) kembali menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) sebagai bagian dari upaya konkret menjaga daya beli masyarakat serta menekan laju inflasi daerah.
Kegiatan ini dibuka Senin (21/7), di halaman Balai Kota Kendari dan akan berlangsung selama empat hari.
Sebanyak 3 ton beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) milik Bulog Sultra disiapkan pada hari pertama GPM, menyusul tingginya kebutuhan dan gejolak harga beras di pasaran yang saat ini menyentuh angka Rp70 ribu hingga Rp80 ribu per 5 kilogram. "Hari ini kami siapkan sekitar 3 ton beras SPHP, dikemas masing-masing 5 kg dengan harga hanya Rp58 ribu. Ini jauh di bawah harga pasaran. Sesuai arahan, satu orang maksimal bisa beli dua pax atau 10 kg, agar distribusinya merata," jelas Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Kendari, Abdul Rauf, saat meninjau langsung pelaksanaan GPM.
Program pasar murah ini tak hanya menyediakan beras, tapi juga puluhan komoditas pokok lainnya seperti minyak goreng, gula pasir, telur ayam, dan aneka sayuran segar. Semua dijual dengan harga bersubsidi, menjadikan GPM sebagai solusi nyata bagi warga dalam berbelanja hemat di tengah tekanan ekonomi. "Ini menjadi upaya kami membantu masyarakat dalam menekan pengeluaran rumah tangga. Harga-harga di sini rata-rata lebih murah 15 hingga 30 persen dari pasaran," paparnya.
Menurut Abdul Rauf, kegiatan ini bukan sekadar event seremonial, melainkan bagian dari strategi jangka panjang Pemkot Kendari dalam menjaga ketahanan pangan daerah. "Sampai hari ini, kami sudah menggelar GPM di 38 titik di berbagai kecamatan di Kota Kendari. Ke depan, kegiatan ini akan terus kami lanjutkan hingga menyentuh semua kelurahan," terangnya.
"Kami ingin memastikan bahwa program ini berkelanjutan hingga akhir 2025, dengan menyasar lokasi-lokasi yang paling membutuhkan," tandasnya. (dam)