Pemkab Kolut Genjot Pembangunan Wisata Berbasis Olahraga dan Pendidikan

  • Bagikan
Lasusua, KoP--Pemkab Kolut nampaknya tak main-main dengan wacananya membangun kawasan wisata yang berbasis pendidikan, olahraga dan religius. Bahkan untuk membagun fasilitas, salah satu wisata yang belum pernah ada di Indonesia ini, Pemkab Kolut rela menggelontorkan anggaran hingga Rp20 miliar. Kawasan wisata yang akan menjadi icon baru di Bumi Patampanua itu, diharapkan menjadi sumber pendapan asli daerah (PAD). Bupati Kolaka Utara, Rusda Mahmud mengungkapkan, kawasan wisata yang berada di pantai Pasir Putih, desa Petulua, kecamatan Lasusua, memiliki konsep membangun Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pendidikan karakter dan moral generasi muda sejak usia dini. "Ada kolam renangnya, kolam ikan, perpustakaan, fasilitas olahraga lain serta mushollah sebagai tempat untuk belajar agama, untuk membagun intelektual spiritual," kata Rusda, Senin (3/10). Menurut Rusda, dengan membangun kawasan wisata berbasis pendidikan dan religius, anak-anak usia dini bukan hanya berwisata dan sekedar mandi di laut, namun juga dapat berwisata sambil belajar mengenal dan mencintai alam. "Anak-anak yang jenuh dengan suasana sekolah dan ruangan yang terbatas, saat mereka dibawa bermain, berwisata dan belajar maka akan memberikan suasana yang baru, yang akan memberikan anak rasa percaya diri dan kemandirian. Anak-anak juga akan langsung mengimplementasikan ilmu yang diperoleh di ruang kelas," jelasnya. Ia menambahkan, Pemkab terus menggenjot berbagai kegiatan untuk membangun karakter generasi muda, dengan membentuk wadah forum anak serta memberikan fasilitas bangunan yang layak pada anak-anak, agar bisa menunjukkan inovasi, kreatifitas dan kemampuan yang dimiliki anak. “Saat ini generasi muda sangat membutuhkan pendidikan karakter, dengan tujuan untuk membentuk pribadi atau individu yang memiliki moral dan etika,” ujar bapak empat putra ini. Bupati dua periode ini menjelaskan, pendidikan karakter saat ini mutlak diperlukan bukan hanya di sekolah saja, namun di rumah dan di lingkungan sosial seperti di alam terbuka dengan berwisata, belajar dan membangun karakter. Bahkan saat ini pendidikan karakter bukan hanya pada anak usia dini hingga remaja namun juga usia dewasa. “Seseorang lahir hanya membawa personality atau kepribadian. Tugas orang tua dan tugas kita bersama untuk bisa mendidik kepribadian itu kearah yang lebih baik,” imbuhnya. Rusda mengharapkan, apa yang saat ini dibangun akan mampu menghasilkan generasi muda yang tangguh dan berkarakter pejuang, serta dijaga agar semua fasilitas yang ada dapat berkelanjutan. (k2)
  • Bagikan

Exit mobile version