Sumur Gunakan Tenaga Matahari di Toari
KOLAKAPOS, Kolaka--Bupati Kolaka H. Ahmad Safei bersama Wakil Bupati H. Muh. Jayadin, kembali mengunjungi kecamatan Toari. Kali ini kunjungan petinggi di Kolaka itu, melakukan peresmian sumur air dalam dengan tenaga Solar Sel (tenaga matahari) di kelurahan Ranometaa, kecamatan Toari.
"Sekarang sumur ini telah kami resmikan, dan sudah diserahkan kepada pengelola yang juga masyarakat Ranometaa. Tugas masyarakat saat ini tinggal menjaga. Sumur ini harganya Rp1,7 miliar, jadi kalau tidak dijaga yang rugi masyarakat sendiri," ujar Safei saat meresmikan sumur dengan membuka keran air yang disaksikan oleh Camat Toari, Asisten Pemkab Kolaka, Kapolsek Watubangga dan beberapa SKPD yang hadir.
Lanjut kata Safei proyek pembanguna sumur air dalam di kecamatan Toari merupakan pailot Projek, dengan harapan program pemenuhan kebutuhan dengan menggunkan air dalam bisa berjalan sesuai dengan harapan.
"Kami sebenarnya agak ragu saat ada usulan untuk membuat sumur air dalam, dengan menggunakan anggaran mencapai Rp1,7 miliar. Pasalnya, kalau proyek ini bermasalah nanti yang pusing adalah pemerintah sendiri. Namun, Alhamdulillah kami sangat puas dengan hasilnya, sekarang masyarakat tinggal menjaga saja," paparnya.
Ia juga mengakui, wilayah Kolaka bagian selatan memang bermasalah pada pemenuhan kebutuhan air bersih, sehingga saat ini Pemkab menyasar Kolaka bagian selatan untuk proyek ini.
"Kami telah membicarakan dengan dinas PU Kolaka, untuk program kedepanya mengenai kebutuhan air bersih, kalau tidak ada masalah dengan proyek ini, Insya Allah kecamatan Watubangga, Tanggetada dan Polinggona akan diupayakan sumur air dalam tersebut," tambahnya.
Semantara itu, Kepala Dinas PU Kolaka H. Abbas Nuhung kepada Kolaka Pos mengatakan, proyek sumur air dalam dengan tenaga Solar Sel di Toari ini, merupakan proyek PU yang pertama.
"Kedalaman Sumur di sini 108 meter, dengan kapasitas bak penampungan 15 kubik. Harapan kami masyarakat kelurahan Ranometaa dan sekitaranya tidak akan mengeluhkan air bersih lagi," imbuhnya.
Abbas menambahkan, sumur tersebut dapat menghasilkan 18 ribu liter air perjam, artinya 18 kubik perjam.
"Sumur air dalam ini tidak gunakan genset atau listrik PLN, namun dari matahari. Tidak perlu beli solar dan tenaga untuk mulai genset. Setiap saat berjalan secara otomatis. Saat ini baru sekitar 200 sambungan, namun sumur itu bisa menyambung 625 rumah," ujarnya.
Ia juga mengatakan, capaian pelayanan air bersih di Kolaka sudah melewati target Millenium Development Goals (MDGs) , target nasional yang hanya mengisyaratkan 68,88 persen untuk tahun 2015.
"Alhamdulillah Kolaka sudah melampaui itu, saat 2016 ini Kolaka sudah mencapai 76,64 persen. Kita sudah berada diatas MDGs target pelayanan terhadap masyarakat untuk pemenuhan air bersih," katanya. (hud/hen)