Bupati Warning Semua Aset Dikembalikan ke Pemda

KOLAKA POS, Kolaka -- Bupati Kolaka mewarning semua pejabat yang tidak lagi menduduki jabatan, agar segera menyerahkan aset ke Pemda Kolaka. Pasalnya sudah sering, pejabat yang nonjob masih menguasai aset.
Hal itu diungkapkan Kabag humas dan protokol Setda Kolaka, Amri Djamaluddin, di kantor Bupati. "Bupati mewarning tanggal 7 Januari 2017, semua aset yang dikuasai pejabat yang tidak berwenang lagi, supaya di kembalikan ke Pemda," katanya, Senin (9/1).
Menurut Amri, penegasan dilakukan oleh Bupati karena persoalan aset hal yang sangat penting dalam penilaian Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Apalagi ada beberapa instansi yang telah beralih ke provinsi, sedangkan eks pejabatnya masih menguasai aset Pemda seperti mobil, motor dan lainnya. "Jadi semua aset bergerak dan tidak bergerak sudah harus diserahkan ke Pemda, setelah itu akan diberikan kepada instansi yang berwenang sesuai pengaturan Bupati," kata Amri Djamaluddin.
Ditempat terpisah, Kabid aset Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kolaka Muh Said Hafid mengatakan, pihaknya sudah menjalankan intruksi Bupati dengan mendata semua aset Pemda yang bergerak dan tidak bergerak yang masih dikuasai pejabat, dengan menghubungi mereka. Hasilnya beberapa aset sudah diserahkan, meski sebagian besar masih dikuasai mantan pejabat.
Said juga menyayangkan dan mengaku jengkel dengan ulah kepala dinas Kelautan dan Perikanan Syafruddin, yang marah ketika dirinya diperintah oleh Bupati untuk menarik yang dikuasainya dan mengalami kerusakan karena tabrakan. "Saya hanya menjalankan perintah Bupati untuk menarik mobil yang rusak untuk diperbaiki, kemudian diserahkan pada Kadis perumahan, anehnya dia datang marah-marah," kata Said dengan dongkol saat ditemui di ruangannya. Bahkan Said mengaku akan melaporkan hal itu ke Bupati.
Sementara itu Kadis Kelautan Dan Perikanan Syafruddin yang dihubungi mengaku pernyataan nya tersebut hanya sebatas bercanda dan tidak ada hubungannya dengan penarikan mobil dinas. "Oh tidak. Bukan soal mobil. Mobil sudah diambil sama kadis PU dan tdk ada masalah. Karena perintah bupati. Dan kita harus loyal karena itu barang negara." Ungkap Syafruddin. "Itu bahasa bercanda. Kasih tau jangan serius," ujarnya. (cr4/b)