Hiu Paus Muncul di Perairan Pulau Maniang

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Kolaka--Nelayan asal kecamatan Pomalaa, kabupaten Kolaka menemukan Hiu Paus, di perairan teluk Bone, tepatnya di pulau Maniang, kecamatan Wundulako, Kolaka, pada Sabtu pagi (4/3) akhir pekan lalu. Hiu Paus atau Whale Shark, dengan nama latin Rhincodon Typus yang ditemukan oleh nelayan Pomalaa tersebut, diabadikan melalui sebuah video amatir dengan durasi 1.41 menit. Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan kabupaten Kolaka, Agus Salim Pamus yang dikonfirmasi, membenarkan terkait penemuan Hiu Paus oleh nelayan asal Pomalaa, di perairan pulau Maniang, kecamatan wundulako. "Saya sudah lihat videonya dan memang ikannya sangat besar," ungkapnya saat ditemui di ruang kerjanya. Dia menjelaskan, Hiu Paus yang ditemukan oleh nelayan di sekitar pulau Maniang, merupakan Hiu Paus yang mendiami perairan sekitar pulau Padamarang, yang mencari makan dengan mengikuti perahu nelayan yang sedang memancing. "Sudah lama saya dengar ceritanya nelayan sering muncul Hiu besar di pulau, mungkin sudah itu yang sering dilihat nelayan yang sempat di video baru-baru ini," ujarnya. Bahkan kata dia, saat peristiwa tenggelamnya KMP Rahmat Buhari beberapa tahun yang lalu, para nelayan yang menyelam di sekitar lokasi tenggelamnya KMP Rahmat Buhari, sering melihat ikan besar melintas. "Kalau dari sisi dinas Kelautan dan Perikanan, keberadaan Hiu Paus di perairan laut Kolaka, dapat di jaga dan dilestarikan, dan semoga dapat menjadi destinasi wisata, seperti Hiu yang sering muncul di Gorontalo," tandasnya. Sementara itu, kepala pusat kajian pengembangan Teluk Bone USN, Syahrier mengatakan, akan melakukan pengkajian terkait keberadaan Hiu Paus atau Whale Shark, di perairan Kolaka, Teluk Bone. "Apakah ikan tersebut menetap atau mendiami pulau-pulau di teluk Bone yang masuk wilayah Kolaka, ataukah berimigrasi ke tempat lain. Karena ikan itu sudah beberapa kali ditemukan oleh nelayan, baik di Tanjung Ladongi maupun di pulau Maniang baru-baru ini," ungkapnya. Syahrier menjelaskan, Hiu Paus yang ditemukan oleh nelayan asal kecamatan Pomalaa tersebut, merupakan ikan langka yang dilindungi. "Menurut cerita nelayan yang saya temui, panjangnya di kisaran enam hingga tujuh meter," tandasnya.
  • Bagikan

Exit mobile version