TKI Wajib Ikut BPJS Ketenagakerjaan

KOLAKAPOS, Kolaka--Hadirnya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kenegakerjaan di Kolaka kiranya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai perlindungan sosial kemungkinan terjanya kecelakaan kerja. Selain pada pekerja swasta maupun pemerintah non PNS, BPJS saat ini akan menjamin Tenaga Kerja Indonesai yang akan berangkat ke luar negeri.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kolaka Bachtiar Ashari kepada Kolaka Pos mengatakan program terbaru BPJS adalah melakukan perlindungan kepada TKI. Perlindungan untuk TKI juga didasarkan pada UU No.13/2003 tentang Ketenagakerjaan, dan UU No.40/2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional yang menginstruksikan seluruh pekerja terlindung program jaminan sosial dan sesuai dengan mandat dari UU No. 24/2011 tentang BPJS Ketenagakerjaan.
"Selain itu juga mengacu Peraturan Pemerintah (PP) No.3/2013 tentang Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri dan PP No. 4/2013 tentang Tata Cara Penempatan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri oleh Pemerintah. Kemudian yang terbaru adalah Permenaker Nomor 7 Tahun 2017 tentang Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja Indonesia." katanya.
Lanjut ia mengatakan mengatakan perlindungan untuk TKI oleh BPJS Ketenagakerjaan telah di berlakukan sejak 1 Agustus 2017 itu dengan skema khusus. Para TKI wajib terdaftar dalam dua program, yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)dan Jaminan Kematian (JKm), dan ada program tambahan Jaminan Hari Tua (JHT), yang dapat menjadi tabungan para TKI saat memasuki usia tua.
"Skema perlindungan TKI ini sudah dimulai sejak sebelum TKI ditempatkan, saat penempatan, hingga TKI kembali ke Indonesia. Dengan iuran sebesar Rp370 ribu itu, calon TKI sudah mendapat perlindungan dalam dua program, yaitu JKK dan JKm," ucap Bachtiar.
Manfaat lain dari keikutsertaan dalam program ini adalah mengenai manfaat beasiswa atau pelatihan kerja yang didapatkan oleh anak calon TKI atau TKI yang meninggal dunia karena kecelakaan kerja.
Anak dari peserta yang meninggal dunia juga diberikan beasiswa sampai lulus sarjana atau diberikan pelatihan kerja. Ini merupakan manfaat dari program JKK, di samping ahli warisnya juga berhak atas santunan senilai Rp85 juta.
Selain manfaat yang disebutkan, perlindungan lainnya saat penempatan kerja di luar negeri seperti meninggal dunia, baik meninggal biasa ataupun karena tindak kekerasan fisik, pelecehan seksual, cacat total tetap, cacat anatomis maupun cacat kurang fungsi juga masuk dalam perlindungan JKK.
"Kami juga memberikan perlindungan atas risiko hilang akal budi yang dikategorikan sebagai kasus kecelakaan kerja jika terjadi saat TKI bekerja di luar negeri. Selama TKI bekerja di luar negeri, perlindungan atas risiko JKK ini diberikan selama 24 jam 7 hari seminggu," katanya.
Untuk Kabupaten Kolaka kata Bachtiar, akan melakukan koordinasi dengan dinas tenaga kerja dan transmigrasi. Apakah ada masyarakat Kolaka yang saat ini akan dan sedang menjadi TKI.
"Kita akan koordinasi secepatnya. Kami menginginkan semua TKI dari Kolaka terlindungi," tuturnya(hud)