Anggota DPD RI Yusran A. Silondae : Mengutuk Keputusan Donalt Trump Mengakui Yerusallem Ibukota Israil

KOLAKAPOS, Kendari--Patut diapresiasi Anggota DPD RI Senator asal Sulawesi Tenggara Drs. H. Yusran A. Silondae, M.Si, meski sangat sibuk namun tak melupakan siraturahim, karena menurutnya siraturahim merupakan kunci kesuksesan. Sehingga tak heran dirinya melakukan kunjungan kerja sekaligus bersiraturahim dengan masyarakat dalam acara pengajian yang diselenggarakan di Mesjid Al Mukhlis kelurahan Wundudopi Kota Kendari, Sultra.
Pada acara siraturahim tersebut Drs. H. Yusran Silondae, M.Si. menyerahkan bantuan Al Quan dan Kalender tahun 2018 kepada pimpinan DPW lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) La Ode Kadir, S.Pd, yang disaksikan oleh ratusan warga yang terdiri dari tokoh masyarakat, tokoh agama dan majelis taqlim.
Yusran A. Silondae menyampaikan, bahwa pengajian semacam ini adalah pembinaan mental spiritual dan meningkatkan kualitas ketaqwaan kepada Allah SWT. Makna pengajian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia adalah membangun kerukunan dalam kebhinnekaan, kekompakan dan kebersamaan untuk memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia. "Pengajian ini jangan pernah putus, namun terus ditingkatkan, dan siraturahim terus dijaga sehingga terjalin dengan baik," ucapnya saat memberikan sambutan dalam acara tersebut. Senin, (11/12).
Lanjut Ketua PWRI Sultra itu, negara tercinta ini berada dalam kondisi darurat narkoba, korupsi merajalela dan gangguan keamanan seperti terorisme, radikalisme dan timbulnya aliran kepercayaan yang menyesatkan. "Maka marilah kita saling mengingatkan, jangan terlalu percaya dengan bualan orang, agar kita tidak terjerumus kedalamnya," paparnya.
Yusran A. Silondae berharap pengajian yang telah dilaksanakan dalam rangka pembinaan mental spiritual dan peningkatan kualitas ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dengan mengamalkannya, agar dapat mengatasi semua permasalahan bangsa dan negara termasuk perdamaian dunia. "Kami mengecam atas tindakan yang dilakukan oleh Donalt Trump yang mengakui Yerusalum sebagai ibu kota Israil," urainya.
Untuk diketahui dalam pertemuan tersebut semua hadirin sepakat mengutuk keputusan Presiden Amerika Serikat Donal Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel. Karena hal tersebut bertentangan dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB dan mengancam perdamaian dunia. Sebagai bangsa Indonesia mendukung kemerdekaan Negara Palestina, karena kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa sesuai dengan konstitusi, cinta damai dan lebih cita kemerdekaan. (P2/hen).