Dosen FKIP UHO Dorong UMKM Perkuat Pemasaran Digital dan Manajemen Keuangan

  • Bagikan
KOLAKAPOSNEWS.COM, Kendari - Tim dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Halu Oleo (UHO) melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) di Kecamatan Nambo, Kota Kendari. Tim yang beranggotakan empat dosen itu, memberikan edukasi kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mengenai pemanfaatan digital marketing untuk meningkatkan pemasaran usahanya. Selain itu, tim dosen yang terdiri dari Dra. Erny Harjati, M.Hum, Dr. Nanik Hindaryatiningsih, SE.M.Si, La Ode Safarudin, S.Pd.,M.Si, dan La Harjoprawiro, S.Pd.,M.M, mendorong pelaku UMKM untuk mengelola keuangan usahanya sesuai ketentuan. Ketua tim pelaksana PKM UHO, Erny Harjati mengungkapkan permasalahan yang dialami para pelaku UMKM di Nambo masih kurang inovatif dalam mengembangkan usahanya. Umumnya, mereka belum kreatif untuk menggunakan digital marketing dengan memanfatkan jejaring sosial sebagai media pemasaran. Selain itu, peralihan tren pemasaran dari konvensional (offline) ke media online menyebabkan para pelaku UMKM yang tidak memanfaatkan potensi digital marketing kehilangan kesempatan untuk lebih mengembangkan bisnisnya, serta kurangnya pemahaman pelaku UMKM dalam mengelola keuangan. "Sosialisasi ini dilakukan dengan dengan tujuan untuk membentuk usaha kecil yang produktif dan mengikuti perkembangan zaman. Kondisi ini diharapkan dapat memotivasi para pelaku UMKM mempraktekkan ilmu yang didapat, sehingga usahanya dapat meningkat," kata Erny Harjati, Kamis (24/11/2022). Ia menjelaskan, materi yang disampaikan dalam pelaksanaan program kemitraan masyarakat itu diantaranya peningkatan daya saing UMKM, manajemen pemasaran, masalah dasar UMKM dan cara mengatasinya, menentukan unsur pembeda produk, mengenali pembeli dan menyesuaikan dengan preferensi pembeli. Materi lainnya yaitu menentukan lokasi yang strategis, melakukan promosi, mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dari pesaing, dan kualitas kontrol. "Para pelaku UMKM juga diberikan pemahaman bagaiaman memanfaatkan digitalisasi pemasaran sehingga produk UMKM tidak hanya dipasarkan dalam bentuk offline, tetapi juga perlu menjual produknya secara online melalui whatsapp, facebook, grab food, dan aplikasi digital Tokoko," jelas Erny. [caption id="attachment_89581" align="alignnone" width="800"] Tim PKM UHO saat memberikan materi kepada peserta. FOTO: Istimewa[/caption] Materi lain yang diberikan oleh tim PKM adalah faktor-faktor yang menyebabkan terhambatnya pertumbuhan dan kemajuan UMKM berjalan dengan lancar. Dimana salah satunya kendala kemajuan UMKM disebabkan kurangnya pengetahuan manajemen keuangan pelaku usaha. "Pemateri memberikan penjelasan bagaimana pentingnya akuntansi bagi UMKM. Sebagian besar peserta kegiatan belum mengerti fungsi dari akuntansi, bahkan mereka menganggap bahwa akuntansi adalah bidang yang rumit, susah, merepotkan, menghabiskan waktu. Makanya, pemateri memberikan penguatan pentingnya akuntansi bagi UMKM," tuturnya. Lebih jauh Erny menjelaskan, dalam mengelola keuangan usahanya, pelaku usaha selama ini tidak bisa membuat pembukuan yang baik karena tidak suka dan tidak sempat menulis rincian biaya yang dikeluarkan setiap hari. Serta belum terbiasa menulis rincian pendapatan setiap hari. Para pelaku UMKM hanya menghitung biaya yang dikeluarkan dalam jumlah besar, tidak menghitung biaya yang kecil-kecil. Mereka tidak pernah memiliki pembukuan yang teratur, sehingga mereka tidak mengetahui besarnya biaya, modal, laba, dan masih mencampur adukkan antara keuangan pribadi dengan keuangan usaha. "Dengan adanya pelatihan mengenai laporan keuangan yang telah dilakukan dan diberikannya bahan ajar (handout), buku praktis cara membuat laporan keuangan dan segala peralatan untuk membuat laporan keuangan kepada para peserta latihan seperti buku besar, rol, pulpen. Oleh karena itu diharapkan kepada para mitra agar semakin berkomitmen dan termotivasi untuk membuat laporan keuangan. Setelah pelatihan dilaksanakan, dilakukan juga pendampingan dan pengevaluasian terhadap laporan keuangan yang telah dibuat oleh mitra. Mitra selalu diingatkan melalui telepon agar setiap hari membuat laporan keuangan. Akhirnya mitra telah mengetahui cara menyusun dan menghitung laporan keuangan, serta telah terbiasa membuat laporan keuangan setiap hari. Sehingga mitra binaan dapat mengetahui perkembangan asetnya dan hasil aktivitasnya. Mitra binaan menjadi lebih baik dalam mengelola usahanya. Diarahkan dan disarankan mitra binaan untuk menginformasikan cara membuat laporan keuangan kepada teman-teman pengusaha rotan dan saudara lainnya, sehingga semakin banyak pengusaha rotan yang mengetahui cara membuat laporan keuangan dan terbiasa untuk membuat laporan keuangan," papar Erny. Tim pelaksana PKM UHO berharap pelaksanaan program kemitraan masyarakat ini dapat menambah wawasan para peserta mengenai manfaat digital marketing lebih meningkat demi perkembangan bisnisnya, membentuk pelaku usaha mikro yang produktif melalui penguasaan teknologi informasi, memberi pengetahuan tentang pentingnya ketentuan pengelolaan keuangan meliputi: membuat buku catatan pengeluaran, membuat buku catatan pengeluaran, membuat buku kas utama, buku stok barang, buku inventaris barang, dan laporan keuangan. [caption id="attachment_89580" align="alignnone" width="1472"] Kegiatan PKM dihadiri oleh Lurah, BKM, dan pelaku UMKM Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). FOTO: Istimewa[/caption] Untuk diketahui, pelaksanaan program kemitraan masyarakat tersebut dihadiri oleh pemateri tim pelaksana PKM UHO, Lurah, BKM, dan pelaku UMKM dalam hal ini Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis, 28 September 2022. (rsl/*)
  • Bagikan

Exit mobile version