TRC BPBD Kota Kendari Siap Siaga

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Kendari--Seringnya terjadi bencana alam di Kota Kota Kendari pada musim Hujan maupun pada saat-saat tertentu, membuat tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kendari meningkatkan kesiapsiagaan. Terlebih sejak bulan lalu yakni, November dan Desember 2017 dengan curah hujan yang tinggi yang mengakibatkan berbagai bencana terjadi di Kota tersebut, sehingga membuat kewaspadaan terhadap Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kota Kendari selalu disiagakan. “ Pada 2017 kota Kendari yang merupakan daerah rawan bencana khususnya banjir dan tanah longsor. Untuk itulah kami sudah petakkan daerah-daerah mana saja yang rawan banjir dan rawan longsor,”kata Kepala BPBD Kota Kendari, Drs. Suhardin, M.Si kepada Kolaka Pos saat di konfirmasi di ruang kerjanya pekan kemarin. Suhardin mengungkapkan, terkait beberapa titik rawan bencana saat cuaca ekstrim pihaknya sudah mendeteksi dimana saja letak yang rawan, sehingga tempat tersebut perlu di waspadai untuk meningkatkan kesipsiagaan pada tahun 2018. “ Pembelajaran di tahun 2017 merupakan pengalaman bencana yang perlu diwaspai dan kami selalu siap siaga, ini khan memasuki 2018 kondisi kota kendari yang selalu di guyur hujan yang kita tidak tahu waktunya apakah itu malam atau siang ataukah pagi jadi kami selalu siap siaga,”tandasnya. Lebih lanjut mantan Kasat Pol PP Kota Kendari yang juga mantan Camat Mandonga ini, menegaskan, dalam menghadapi kondisi cuaca yang tidak beraturan sekarang ini maka pihaknya telah memerintahkan kepada personilnya khususnya dari TRC untuk selalu siap siaga dan segera melakukan tindakan pertolongan tanpa menunggu perintah dari atasan. “Tim Reaksi Cepat sudah disiagakan, jadi kami menghimbau kepada TRC diperintah atau tidak diperintah selalu siap sedia ketika melihat kondisi cuaca yang tidak memungkinkan, “tegasnya. Suhardin menyebutkan, beberapa titik rawan bencana yang sering terjadi di Kota Kendari terutama masalah bencana banjir yang diakibatkan dari hujan dan sangat perlu di waspadai . dari 11 kecamatan yang ada di kota kendari, sudah terendam banjir, terlebih jika hujan menguyur beberapa jam pada area kawasan tersebut. “Jadi ini yang perlu diwaspadai , yang paling berat itu ada memang beberapa titik khususnya Kendari barat, Kendari Kota, Mandonga, Puuwatu kemudian Kadya, Poasia, baruga itu hampir keseluruhan sudah terjadi sehingga kita selalu siap siaga kapan satu dua jam apalagi kalau tiga jam hujan, itu beberapa ruas jalan sudah terendam jadi ini yang selalu kami waspadai terhadap mana tau terjadi hujan,”terangnya. Terkait dengan hubungan kerja sama BNPB Jika ada korban dari bencana misalkan banjir atau longsor, sambung Suhardin, pihaknya telah melakukan kerja sama yang baik seperti yang telah dilakukan pada 2017 lalu. Masih dikatakan Suhardin, beberapa kejadian bencana alam di tahun 2017 lalu yang mengakibatkan kerusakan sarana vital sebagai pengubung warga seperti Jembatan di BTN Graha Asri roboh karena terjangan banjir pihaknya telah melaporkan dan mengusulkan bantuan dari pusat. “Jadi khusus di kota Kendari dengan kejadian banjir kemudian longsor yang terjadi di 2017 kami segera membuat satu perhitungan cepat kemudian kami laporkan kepusat jadi mudah-mudahan dalam tahun ini ada bantuan dari pusat,”jelas Suhardin. Sembari mengharapkan, kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah di sembarang tempat dan terutama bagi masyarakat yang tinggal di Tepi Sungai. Dan segera menghentikan kegiatan perambakan hutan di bagian Pegunungan yang ditumbuhi Pohon Jati. “Kami himbau masyarakat jangan sembarang membuang rumput atau kotoran khususnya yang ada dipinggiran kali. Juga untuk menghetikan penebangan hutan yang ada disekitar gunung jati,” tegas.(k/10/b/hen)
  • Bagikan

Exit mobile version