Minilisir KDRT, Program Pemkab Bombana Harus Dimanfaatkan
KOLAKAPOS, Rumbia--Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) kabupaten Bombana mencatat ada 18 kasus KDRT yang terjadi di tahun 2017. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Bombana memiliki strategi dalam mengurangi
jumlah KDRT.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Kesejahteraan dan Keluarga (LPKK) Kabupaten Bombana, Andi Nirwana menyarankan pada semua tim PKK untuk bekerja aktif dan inovatif guna meminilisir terjadinya KDRT dengan cara memanfaatkan program pemerintah daerah.
Hal itu diungkapkannya saat di temui awak media usai pengukuhan tim PPK se Kabupaten bombana di aula kantor bupati, akhir pekan kemarin.
Dijelaskan, bupati dan wakil bupati terpilih memiliki beberapa program unggulan berupa Gembira Sejahtera,Taskin,Sehat, Cerdas dan Gembira Terang yang mana semua program tersebut langsung menyentuh pada masyarakat.
Contohnya, bantuan bibit kacang yang ada di Dinas Pertanian. Bantuan ini bisa dimanfaatkan dan dikelola di pekarangan rumah dan ini juga bernilai ekonomis. Selain itu, bantuan modal kerja dan ekonomi kreatif. "Semua program tersebut bila dikelola dengan baik tentu bisa menambah kebutuhan hidup," katanya.
Untuk itu, dirinya meminta semua tim yang ada di seluruh wilayah ini berperan aktif mengawal program ini hingga ke penerima manfaat, agar tepat sasaran selain itu pula tim pkk juga dapat memfasilitasi masyarakat yang menginginkan bantuan dari program tersebut.
Untuk langkah awal dalam meminilisir KDRT dirinya bersama tim akan melakukan penyuluhan di kantor-kantor pemerintah setempat seperti kecamatan, kelurahan,Balai desa dan polsek
Penyuluhan ini bukan hanya melibatkan tim PKK saja namun akan di butuhkan pula keterlibatan Bhayangkari dalam melakukan penyuluhan KDRT
"Rencananya kegiatan ini di lakukan di bulan depan, namun terlebih dahulu kami (PKK) dan Bhayangkari akan membuat kesepakatan berupa MOU dulu," ujarnya. (k6/b)