Padam Lampu Berjam-jam, Masyarakat Mendapatkan Konpensasi

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Kendari--Mati lampu selama 6 (Enam) jam berturut-turut, maka setiap pelanggan wajib mendapatkan konpensasi dari PLN. Adapun konpensasi yakni, pemotongan biaya beban listrik dalam sebulan. Namun perlu diketahui, bahwa pemadaman listrik dipengaruhi dua faktor, yakni faktor alam dan faktor permanen. Supervisor Pengendalian Susut PLN kota Kendari Muhamad Arsyad mengatakan bahwa, gangguan permanen mengakibatkan mesin bermasalah. Hal tersebut mengakibatkan pemadaman lampu hingga berjam-jam. Tidak hanya itu, gangguan alam biasa terjadi, seperti pohon tumbang, maupun hewan yang biasa mengakibatkan aliran listrik kerumah masyarakat mengalami gangguan. "Tentunya kami dari pihak PLN tidak membiarkan hal itu terjadi. Apalagi masyarakat saat ini tergantung pada aliran listrik. Berbagai solusi kami tawarkan kepada masyarakat seperti perbaikan jaringan agar listrik tetap dalam keadaan normal dan bisa dinikmati oleh masyarakat. Jadi, pelanggan harap dimaklumi keadaan seperti itu," paparnya saat ditemui diruangannya. Selasa, (23/02). PLN sendiri tambahnya, memiliki alat yang mampu bekerja secara otomatis, dan alat tersebut mampu memutuskan atau memadamkan listrik. Akan tetapi alat tersebut bisa bekerja secara maksimal sehingga sewaktu-waktu biasa aliran yang mengalami gangguan bisa terdeteksi oleh alat tersebut. "Namun, kalau hanya gangguan alam saja, seperti Rayon Lepo - lepo kena gangguan maka hanya bagian tempat tersebut yang bisa terdeteksi," tambah Arsyad. Selain itu Arsyad sapaan akrabnya menuturkan, setiap tahun pelanggan listrik terus meningkat, terbukti pelanggan listrik untuk tahun 2016 sekitar 150.000 lebih dan tahun 2017 mencapai 200.000 lebih. Hal ini dikerakan semakin banyak pertumbuhan penduduk, dan banyaknya BTN yang di bangun di Kota Kendari maupun di luar kota Kendari. Ia menambahkan, tahun 2017 mengalami peningkatan, karena tidak ada lagi kendala soal material listrik, seperti belum ada jaringan, travo dan lain sebagainya. Sementara 2016 banyak warga yang masuk dalam daftar tunggu, karena faktror material tersebut. "Setiap tahun pasti mengalami peningkatan, seiring pertumbuhan properti, rumah yang dibangun, BTN dan lain sebagainya," urainya. Saat ditanya, apakah ada sosialisasi terhadap masyarakat sehingga mengalami peningkatan, Ia menuturkan, sosialisasi hanya lewat media saja, apakah media cetak, online maupun elektronik, namun sebenarnya biar tidak disosialisasikan, karena listrik itu merupakan kebutuhan pokok untuk masyarakat. "Masak nasi misalnya pakai listrik, cash Hp pakai listrik juga, sehingga listrik itu menjadi kebutuhan yang sangat penting," ucap Arsyad. Tempat terpisah, salah seorang warga Dadang Purnoto menjelaskan bahwa, listrik merupakan salah satu kebutuhan yang sangat urgen disemua kalangan masyarakat. Tentunya, sangat disayangkan dengan pelayanan PLN, jika sering mati lampu. "Kami sangat kecewa , jika mati lampu berkepanjangan, seharusnya pihak PLN mengusahakan, agar dapat memuaskan pelanggan," ujarnya. (P2/hen)
  • Bagikan

Exit mobile version