Setelah Simulasi, 483 Siswa SMAN 1 Kendari akan Ikut UNBK

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Kendari--Sebanyak 483 Siswa-siswi SMA Negeri 1 Kendari akan mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) setelah beberapa kali melakukan uji coba (Simulasi) melalui program Komputer. Hal ini dikatakan kepala SMA Negeri 1 Kendari, Drs. H. Agusman Hanisi, M.Si kepada Kolaka Pos di ruang kerjanya Kamis 15/3/2018. “Total jumlah siswa yang akan ikut UNBK di SMA Negeri 1 Kendari ini adalah sebanyak 483 orang,”ungkapnya. Simulasi yang merupakan salah satu kegiatan yang bertujuan untuk menguji para siswa menggunakan jaringan Komputer, tutur Kepsek adalah untuk melatih para siswanya guna memperisapkan diri untuk menghadapai ujian nasional yang menggunakan program komputer. Namun, kata dia untuk mempersiapkan para siswanya saat akan mengikuti kegiatan tersebut berhubung keterbatasan komputer yang ada di sekolah yang diembanya belum mencukupi maka pihaknya terpaksa harus berkordinasi dengan pihak orang tua siswa dan seluruh stakeholder yang ada di sekolah tersebut dengan cara meminjam laptop. “Kita pinjam sama laptop siswa dengan guru berhubung SMAN 1 Kendari cuma punya 36 laptopnya jadi lebih 100 kita pinjam karena saya lihat juga anak-anak banyak yang punya laptop termasuk orang tua jadi kita minta partisipasinya untuk meminjamkan selama pelaksanaan ujian dan itu sudah dilaksanakan simulasi beberapa kali dan alhamndulillah dengan kita meminjam sama anak-anak maka bisa terselesaikan pelaksanaan simulasi dengan baik,”jelasnya. Untuk itu tambahnya, sebagai sekolah nomor 1 di Kota Kendari yang cukup diminati masyarakat Kota Kendari maka pihaknya berharapa agar ada kebijakan pemerintah terkait sekiranya dapat mempertimbangkan kebutuhan sekolah yang di pimpinnya khususnya bantuan pengadaan komputer agar segala kegiatan belajar yang menggunakan program jaringan komputer dapat terlaksana dengan baik dan jika ada kegiatan siswa yang menggunakan program Komputer pihak sekolah tidak lagi kesulitan meminjam kepada siswa. “Harapan saya tentu bantuan dari pihak pemerintah untuk pengadaan komputer, jadi kalau misalnya pemerintah memberikan bantuan ke sekolah untuk pengadaan komputer maka suatu saat jika ada kegiatan yang menggunakan komputer kita tidak akan pinjam lagi ke siswa,”pungkasnya.(k10/b/hen)
  • Bagikan

Exit mobile version