Desa Watukalangkari Wakili Bombana Lomba Desa se Sultra
KOLAKAPOS, Rumbia -- Meski baru berusia relatif mudah, terbentuk sejak 2007 lalu, namun desa ini tidak boleh dipandang sebelah mata, soal Ketertiban dan Penataan administrasi khususnya dalam pengelolaan alokasi desa (ADD) dan Dana Desa (DD) serta penataan aspek lingkungan yang berkategori bersih dan maksimal menjadikan desa Watukalangkari mendapat kesempatan mewakili kabupaten bombana dalam ajang lomba Desa se Sultra.
Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Pemprov sultra Sakinah Yunus menuturkan, terpilihnya desa watukalangkari sudah melewati berbagai tahapan penilaian dan evaluasi dari pemerintah kelurahan dan kecamatan sejak Februari hingga Maret 2018.
Setelah penilaian dan Evaluasi ITU, lanjutnya l, maka diserahkan pada kabupaten untuk dilakukan penilaian ulang. Hasil penilaian ulang bulan April dan Maret oleh pihak pemerintah daerah kabupaten Bombana administrasinya diserahkan ke Pemprov sultra guna menentukan daerah yang berhak masuk dalam kategori lomba, untuk di nilai bulan Juni 2018 ini oleh Pemprov.
Ia menjelaskan, dari hasil verifikasi yang dilakukan pihaknya tercatat ada 7 desa dari 7 kabupaten yang mendapat penilaian, yakni Kabupaten Bombana,Kolaka Timur, Buton Selatan, Wakatobi, Buton, Kolaka Utara dan Muna Barat selain dari 7 kabupaten itu satu kelurahan ikut serta dalam penilaian yakni kelurahan Kendari Caddi.
"Desa Watukalangkari merupakan desa terakhir dari penilaian ini,karena desa ini lolos verifikasi dan mewakili kabupaten bombana," ujarnya akhir pekan kemarin saat memberikan sambutan.
Ia menambahkan, hasil penilaian ini akan di serahkan ke pemerintah pusat untuk di lakukan monitoring pelaksanaan lomba Desa di tiap kabupaten di Indonesia, hasil dari penilaian tentu akan menghasilkan pemenang yang nantinya akan di berikan penghargaan dari Mendagri di ajang Temu Karya Nasional yang berdiri ngantuk dengan kegiatan pekan inovasi perkembangan desa/kelurahan di provinsi Bali," ujarnya.
Di tempat yang sama Bupati Bombana H.Tafdil pada sambutannya sangat mengapresiasi pada pemerintah desa watukalangkari yang telah menyelenggarakan pemerintahannya dengan baik terlebih pada pengelolaan anggaran desa
"Anggaran APBDes yang awalnya 350 juta kini bisa naik hingga 500 juta, jadi tidak ada alasan bagi desa untuk tidak kreatif dan inovatif mengembangkan desa masing-masing,contohnya desa watukalangkari yang patut jadi contoh untuk desa-desa lain," ungkap bupati dua periode itu.
Kepala Desa Watukalangkari Harlin saat di temui awak media mengatakan kesempatan mewakili kabupaten bombana dalam ajang lomba Desa se sultra ini tidak terlepas dari kerja keras yang di lakukan oleh pihaknya
Desa watukalangkari memiliki beberapa fasilitas di antaranya kantor desa,mesjid, sarana wisata, sekolah dan sanggar PKK,"semua fasilitas itu merupakan kerja keras dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pengelolaan anggaran Dana Desa yang transparan dan ini pula menjadi barometer bagi desa lain yang ada di bombana," tandasnya. (K6/b)