Investasi Pemerintah di Bungkutoko, Harus Dinikmati Warga Abeli dan Poasia

  • Bagikan
Novar Aditya Praja

KOLAKAPOS, KENDARI -- Pembangunan pelabuhan Bungkutoko anggarannya sekitar Rp 211 Miliar. Kemudian investasi jembatan Bahteramas yang menghubungkan Kota Lama Kendari dengan Kelurahan Lapulu dan Talia, dengan nilai investasi sekitar Rp 750 Miliar. Harusnya ini ada multiplayer yang didapatkan masyarakat, khususnya warga di Kelurahan Poasia dan Abeli.

Masyarakat tersebut harus mendapatkan asas manfaat ekonomi yang sebesar besarnya atas investasi pelabuhan Pelindo di Bungkutoko dan Jembatan Bahteramas. "Tenaga kerjanya misalnya harus menggunakan warga di sekitar kontainer, agar masyarakat setempat mengambil bagian dari investasi tersebut," ucap Ketua Pemuda Dewan Pimpinan Pusat Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu Novar Aditya Praja. Rabu, (26/09).

Menurutnya, potensi ekonomi di kecamatan Poasia dan Abeli dengan investasi pemerintah yang sangat besar. Dan berdasarkan informasi yang beredar investasi tersebut mencapai 1 triliun. Jadi bisa dibayangkan anggaran yang begitu besar, tapi masyarakat sekitar tidak memperoleh asas manfaat ekonomi. "Saya kira inilah tantangan kita bersama, agar masyarakat, khususnya anak-anak muda yang produktif mendapat kesempatan untuk memperoleh manfaat ekonomi," kata Novar yang sudah pernah mengikuti pendidikan Lembaga Ketahanan Nasional tahun 2016 lalu.

Asas manfaat ekonomi yang dimaksud lanjutnya, yakni masyarakat Abeli dan Poasia, harus bisa membuka usaha yang berhubungan dengan kebutuhan pengguna pelabuhan dan jembatan Bahteramas. "Misalnya usaha transportasi di pelabuhan Bungkutoko," paparnya.

Jasa transportasi dari pelabuhan menuju bandara dan terminal penghubung yang berada dibeberapa titik di Kota Kendari. Kemudian jasa penginapan di sekitar pelabuhan. Karena tidak menutup kemungkinan penumpang kapal harus transit di pelabuhan. "Jadi butuh penginapan yang murah, aman dan nyaman. Jasa ini harus dibuat warga sekitar pelabuhan Bungkutoko, " jelas Novar yang juga menekuni bisnis property dibeberapa kota di Indonesia.

Ini baru sebagian peluang bisnis yang bisa dilakukan masyarakat Abeli dan Poasia. Masih banyak lagi peluang bisnis lain yang dapat dikembangkan, demi menunjang dan mendukung program pemerintah. "Bila ingin membuka paradigma berpikir kita tentang peluang bisnis lain, saya sangat terbuka untuk berdiskusi. Kapan dan di mana saja, saya siap membagi pengalaman membuka peluang bisnis," tutup Novar. (P2/hen)

  • Bagikan

Exit mobile version