KOLAKAPOS, Kendari -- Taman baca yang terletak di jalan Antero Hamza Kelurahan Kadia, Kota Kendari kondisinya saat ini sangat memprihatinkan karena sudah tidak difungsikan. Bahkan, taman baca yang digagas oleh pasangan mantan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kendari Asrun-Musadar Mapasomba, yang diperuntuhkan untuk masyarakat seni, pengiat literasi, maupun untuk kalangan pelajar.
Dengan harapan pembangunan taman baca dapat menarik minat masyarakat untuk membaca. Agar bisa sejalan dengan misi Pemkot Kendari, grend and smart city.
Namun apa yang terjadi, taman baca tersebut sudah tidak dimanfaatkan lagi. Parahnya lagi gedung kecil tempat penyimpanan buku tertutup rapat, didalamnya terlihat kumuh, buku-buku yang didalam sudah dipenuhi debu dan banyak kotoran-kotoran yang berserakan dalam ruangan tersebut.
Salah seorang warga yang menjual di dekat taman baca Hani mengatakan, taman baca ini sudah lama ditutup sehingga tidak lagi digunakan. "Iya kurang lebih ini satu tahun, waktu itu dibuka tapi jarang jarang ada yang datang membaca," kata Hani saat di temui di taman Kali Kadia beberapa waktu lalu.
Ibu satu anak ini mengatakan, dirinya tidak tau kenapa taman baca ditutup saat ini, dan penjaganya saja sudah tidak datang untuk melihat kondisi taman yang dibangun sejak tahun 2017 silam. "Penjaganya saja jarang datang, mungkin karena jarang dibuka sehingga minimnya minat masyarakat dan para pelajar untuk datang membaca buku ditempat ini," paparnya.
Ditempat terpisah Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Kendari Aidir Rere mengatakan, memang dulu ada dua taman baca yang dibangun Pemkot Kendari, akan tetapi saat ini sudah tidak lagi difungsikan karena ketidakadaan anggaran yang diporsikan.
Dimana taman baca Kali Kadia terletak di Kelurahan Bende Kecamatan Kadia memang sudah ditutup, karena kurangnya minat daya baca masyarakat. Masyarakat lebih memilih membaca lewat Hp. Jadi hanya anak sekolah yang datang membaca itupun sedikit.
Taman baca yang terletak di taman kota (Tamkot) depan Kantor Wali Kota Kendari sudah tidak difungsikan karena beberapa bulan lalu ada bencana angin kencang membuat bangunannya rubuh, sehingga buku-bukunya disimpan di perpustakaan sambil menunggu anggaran yang ada pada tahun 2019 ini. "Saat ini sudah tidak berfungsi karena belum ada anggaran untuk diaktifkan kembali taman baca itu, bukunya kita amankan disini sambil menunggu anggaran untuk membangun dan menfungsikan kembali taman baca itu di 2019 ini," kata Aidiri Rere saat di temui di ruangannya. Selasa, (08/01).
Untuk itu, kata Aidir Rere, dirinya sudah mengalokasikan anggaran untuk bisa memfungsikan kembali taman-taman baca yang saat ini tidak berfungsi. "Kita sudah anggarkan itu, ada puluhan juta untuk taman baca, jadi kita menunggu saja kalau sudah tinggal tunggu intruksi atasan," katanya.
Apabila nanti sudah difungsikan atau dibuka kembali taman baca tersebut, kata Aidir Rere, pemkot Kendari selalu bekerjasama dengab pihak sekolah untuk datang mencari refernsi atau membaca buku di taman baca yang sudah disediakan. "Sebenarnya kami sudah bekerjasama dengan pihak sekolah mengarahkan siswa untuk datang membaca buku di taman baca, namun pada saat itu tetap tidak banyak siswa yang berminat," jelasnya.
Mantan Kepala Bidang Perumahan itu, berharap pihak sekolah harusnya membuat kebijakan untuk mengajak muridnya masuk di perpustakaan maupun di taman baca yang disediakan oleh pemkot Kendari. "Pihak sekolah harus ada penekanan terhadap siswa untuk membaca buku di taman baca yang kita sediakan," tutupnya. (P2/hen)