KOLAKAPOS, Kendari -- Masyarakat Kota Kendari bahkan luar daerah kembali memadati SSDC eks MTQ Sultra. Masyarakat seolah tak ingin ketinggalan dalam menyaksikan olahraga yang sangat bergengsi itu.
Olahraga tersebut merupakan balapan motor yang bertajuk road MotoPrix Engineer seri II Open Tournament kembali diselenggarakan di Kota Kendari, selama dua hari terhitung Sabtu-Minggu kemarin.
Kemudian dalam balapan kali ini diikuti 328 starter atau 180 peserta dari Region V Sulawesi, yakni Sulawesi Tenggara (Sultra), Sulawesi Selatan (Sulsel), Sulawesi Tengah (Sulteng), Sulawsi Barat (Sulbar) dan Papua.
Diketahui, Event yang digarap oleh Tekhnik Motor Club sebagai salah satu club dibawah naungan Pengurus Provinsi (Pengprov), Ikatan Motor Indonesia (IMI), Sultra diikuti oleh 328 starter atau 180 peserta dari Region V Sulawesi yang antusias untuk merebut gelar juara di 14 kelas yang dipentaskan.
Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari sangat mengapreasi kegiatan yang diselenggarakan IMI Sultra. Dengan kegiatan ini semoga dapat meningkatkan semangat para pembalap motor kearah yang profesional. "Semangat anak-anak muda kita sangat tinggi, semoga ini menjadi modal awal, agar dapat mengikuti kegiatan di tingkat nasional bahkan internasional," ungkap Wali Kota Kendari Sulkarnain melalui Asisten II Kota Kendari Kasman Arifin, Minggu (17/02).
Dengan begitu lanjutnya maka akan membawa nama baik daerah, khususnya Kota Kendari. Yang harus diketahui, bahwa lahirnya para pembalap handal datangnya dari kejuaraan daerah sepert ini. "Keselamatan harus diutamakan, bersainglah secara sehat, karena dalam kegiatan ini tidak ada yang menang dan tidak ada yang kalah," urainya.
Sementara itu Ketua Harian IMI Sultra, Muchtar Sahrir mengatakan, event ini merupakan program kerja IMI Sultra yang pertama kali di gelar di tahun 2019. "Ini sekelas kejuaraan daerah untuk persiapan kejurnas Juli 2019 serta pra PON dan PON 2020," paparnya.
Ia berharap, selain untuk menyalurkan minat dan bakat para pembalap, event ini dapat membantu kepolisian menurunkan tingkat pelanggaran seperti balapan liar. Kemudian Bobi sapaan karibnya meminta kepada pemerintah dalam hal ini Pemprov dan Pemkot untuk segera menyediakan tempat sirkuit permanen. "Kasian para pengguna jalan lainnya, karena selalu kita menggunakan jalan umum. Dengan demikian semoga pemerintah terketuk hatinya untuk menyediakan tempat sirkuit," harapnya. (p2/c/hen)