KOLAKAPOS, Buranga -- Sebanyak 17 orang dilakukan swab gabungan dari kluster KM Lambelu, kluster Dorolonda dan kluster Temboro Magetan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton Utara (Butur), Jumat, 29 Mei 2020.
Juru Bicara GTC-19 Butur dr Muhammad Ali Badar mengatakan, total yang dilakukan periksa 24 orang, tapi yang lainnya menolak untuk dilakukan hal serupa. Tujuan pemeriksaan adalah untuk membantu orang dari kluster beresiko di atas memastikan bahwa mereka positif covid atau tidak.
"Pengambilan swab sudah kita lakukan 2 kali. Minggu lalu 4 orang kita lakukan pengambilan sampel, dari 1 orang kluster Lambelu yang hasil rapidnya reaktif dua kali, pemeriksaan beserta 3 keluarga yang kontak erat serumah juga di periksa," ujar Ali Badar melalui pesan whatsapp.
Sampel tersebut akan dikirim secepatnya ke Lebkes Provinsi di Kendari. Lusa akan dikirim ke Makassar untuk pemeriksaan. Dengan keterbatasan reagen PCR di Kendari, pemeriksaan sampel OTG yang sudah lewat masa karantina akan diperiksa di Makassar.
"Hasil swab di labkes Makassar paling cepat keluar 1 minggu sejak sampel tiba. keterlambatan bisa karena dipengaruhi reagen yg kurang untuk pemeriksaan sampel, atau sampel yang banyak sehingga harus antrian. Jadi kita sabar menunggu hasil pemeriksaan," ungkap Ali Badar.
Ia menambahkan, beberapa daerah sudah melakukan pemeriksaan swab dari kluster di atas dan banyak di temukan positif. Walaupun pemeriksaannya sudah lewat masa karantina, bahkan ada yang sudah 2 bulan lebih diperiksa seperti Bombana, Buteng dan Wakatobi. Kemungkinan positif hasil swab bisa karena virus yang sudah mengalami mutasi, sehingga virus masih menetap ditubuh walaupun sudah lewat masa karantina.
"Hasil rapid tes hanya menentukan antibodi. Bisa jadi non reaktif rapid tetapi hasil swab positif dan bisa jadi rapid reaktif tetapi hasil swab negatif. Terpenting bahwa hasil swab sebagai standar diagnosis seseorang," tandasnya. (k10/b)