ARS : Tak Etis Bicara Politik Saat Berduka

  • Bagikan
kolakaposnews.com, Kendari - Ketua DPW PAN Sultra, Abdurrahman Saleh menilai perbincangan politik mengenai pengganti bupati Kolaka Timur (Koltim) Samsul Bahri Madjid yang wafat beberapa hari lalu masih belum etis. Dalam suasana berduka kata pria yang akrab disapa ARS itu, lebih baik untuk merenungi visi misi, keinginan dan cita-cita yang diharapkan oleh SBM, ketimbang berbicara politik. “Sekali lagi, tidak bisakah kita sejenak, tidak memikirkan itu (pengganti SBM)? Kita pikirkan dulu almarhum yang baru meninggalkan kita. Kita jeda dulu bicara politik, siapa, apa, mari kita hargai jerih payah, keringat almarhum selama ini,” ujarnya, Selasa (23/3/2021) melalui sambungan telepon. Ada yang lebih tinggi dari sekedar membahas pengganti SBM kata ARS yakni, menghargai nilai kemanusiaan dan agama. Caranya dengan menikmati rasa cinta dan rindu kepada SBM yang bahkan belum 40 hari berpulang. “karena kita (koalisi partai pengusung SBM, red) belum berbicara apa lagi memikirkan siapa pengganti almarhum, karena kita lebih menghargai nilai kemanusiaan kita, nilai agama kita, bahwa almarhum itu baru berapa hari dipanggil yang maha kuasa, belum 40 hari,” jelasnya. Bahkan pria yang juga ketua DPRD Sultra ini, yakin partai koalisi juga masih berduka sehingga belum memikirkan pengganti SBM. “Anda (wartawan) juga kalau tidak bertanya, kita tidak akan memulai (pembicaraan mengenai pengganti SBM) ini. Karena ini tidak etik, untuk dibicarakan saat sekarang ini,” katanya. “Nantilah, ketika nanti suasa duka kita sudah menghilang, roda pemerintahan sudah berjalan, nanti tentunya kita akan berkumpul koalisi-koalisi partai politik untuk memikirkan bagaimana Kolaka Timur,” tandasnya. (ema)
  • Bagikan

Exit mobile version