BPN Mubar Dorong Peningkatan Kualitas Data

  • Bagikan
Kepala BPN Mubar, Edison (tengah). FOTO: Ist/ Kolaka Pos

KOLAKAPOSNEWS.COM, Laworo - Kantor Pertanahan Kabupaten Muna Barat (BPN Mubar) menargetkan masuk tujuh besar kategori penilaian peningkatan kualitas data di Sulawesi Tenggara dengan mendorong peningkatan kualitas data, percepatan kegiatan, serta pelaporan kinerja yang strategis dan terukur.

"Untuk penilaiannya terus diperbaharui jadi kita harus mempunyai target masuk tujuh besar pada saat akhir Juni 2025," kata Kepala BPN Mubar Edison dalam Rapat Pembahasan Penyusunan Laporan Kinerja dalam rangka menghadapi Rapat Kerja Daerah (Rakerda) 2025, di Mubar, Selasa (17/6).

Dia menekankan seluruh jajarannya agar pembuatan laporan kerja harus memuat rencana aksi setiap seksi, bukan sekadar angka, melainkan capaian yang nyata dan target yang bisa dicapai pasca-Rakerda.

Ia meminta Seksi Survei dan Pemetaan fokus pada kualitas data dan pembaruan nilai dengan begitu target masuk tujuh besar sebagai Kabupaten Lengkap di akhir Juni 2025, pada tingkak Sulawesi Tenggara dapat terwujud.

Tak hanya itu, dia meminta Subbagian Tata Usaha wajib menyampaikan realisasi anggaran per 30 Juni 2025, disertai perekaman posisi saat ini, kondisi saat Rakerda, dan target hasil pasca-Rakerda secara rinci dan terukur.

Analisis jumlah pegawai berdasarkan jenis kelamin dan masa kerja juga perlu disiapkan untuk memastikan target kegiatan dapat diselesaikan secara efektif dengan sumber daya manusia yang tersedia.

Kendati demikian, dia mengakui masih terdapat permasalahan tanah wakaf dan kualitas data sehingga hal itu menjadi perhatian utama, termasuk percepatan penerbitan SK Satgas Wakaf dan SK Pembaruan Data sebagai bagian dari peningkatan kualitas data pertanahan.

Untuk kegiatan seperti Rencana Detail Tata Ruang (RDTR), pembaruan zona nilai tanah (ZNT), dan penanganan masalah hukum, Kepala Kantor BPN Mubar meminta laporan aksi konkret, target penyelesaian, dan langkah selanjutnya yang akan dilakukan ke depan.

"Intinya laporan bukan hanya berisi angka-angka, tetapi harus ada rencana aksinya, serta analis Hambatan, kendala dan masalah (HKM) dan penyelesaian HKM nya," tegas Edison. (ant)

  • Bagikan

Exit mobile version