Mahasiswa Tuding DJL Penyebab Banjir di Tanggetada

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Kolaka--Puluhan mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa di Jalan Poros Pomalaa – Boepinang mendesak pihak perusahaan kelapa sawit PT. Damai Jaya Lestari (DJL) agar bertanggung jawab atas terjadinya banjir yang terjadi di tiga desa di kecamatan Tanggetada kabupaten kolaka beberapa hari yang lalu. Kordinator Lapangan Ramli dalam Orasinya mendesak PT. DJL agar bertanggung jawab atas tenggelamnya tiga desa akibat banjir pada beberapa hari yang lalu. “Kami minta kepada pihak perusahan sawit PT. DJL ini supaya mengikuti peraturan tentang aturan sebagai perusahaan yang bergerak dalam perkebunan sawit “. Ucap Ramli dalam orasinya. Lanjut dia, Kami meminta agar pihak PT. DJL yang melakukan aktivitas perkebunan sawit di Kecamatan Tanggetada dan Kecamatan Polinggona, agar dapat mengindahkan permintaan masyarakat untuk bertanggung jawab dalam kerusakan rumah warga yang terendam banjir akibat banjir yang di sebabkan oleh perusahaan sawit. "Kami meyakini, Perusahaan kelapa sawitlah yang menyebabkan banjir di Tanggetada. Karea perkebunan kelapa sawit air tidak menyerap ketanah dengan sempurna sehingga desa yang berada di tanggetada terkena nampak banjirnya," tambahnya. kejadian telah berlalau dan tidak menutup kemungkinan banjir akan terjadi lagi. mahasiswa juga merasa heran dimana pihak pemerintah juga dalam menjalankan kebijakannya sebagai penguasa di daerah kolaka, sampai saat sekarang belum melakukan peneguran terhadap pihak PT. DJL. ”Kami bersama masyarakat kecamatan Tanggetada dan Polinggona akan melakukan tindakan demo besar besaran terhadap PT. DJL apabila permintaan masyarakat tidak di indahkan.” tegas Ramli Adapun tuntutan permintaan masyarakat melaluimahasiswa yaitu mendesak pihak PT. DJL untuk segera mungkin bertanggung jawab atas fenomena banjir yang dirasakan oleh masyarakat desa Oneeha, desa Rahanggada, desa Popalia dan kelurahan Anaiwoi kecamatan Tanggetada. PT. DJL juga harus menjalankan kewajiban yaitu bertanggung jawab sosial dan lingkungan atau Corprate Social Rensponsibility (CSR) sesuai dengan regulasi yang berlaku. "Apabila tuntutan kami tidak di indahkan,maka jangan salahkan kami jika pihak masyarakat dan kami akan mengusir PT. DJL dari Kabupaten Kolaka," tambahnya. Sementara itu Kapolsek Watubangga Iptu Muh. Arman saat dikonfirmasi mengatakan demonstrasi yang dilakukan oleh beberapa mahasiswa berlangsung damai. Tidak ada kekaucauan dan kericuhan, untuk jumlah massa yang turun sekitar 50 orang. "Mahasiswa sempat bertemu dengan manajemen perusahaan yaitu Agus Tp Butar-Butar (pimpro), Muji manurung (Askep I) Putu Edi Amrimbawa (Askep), Andi ANwar (Aseisten Umum), T. Pisi Lain (Asisten teknik) semua pertemuan berlangsung lancar," ujar Kapolsek.(hud)
  • Bagikan

Exit mobile version