CPNS Wakatobi Prioritas Guru dan Kesehatan
KOLAKAPOS, Wakatobi--Pemerintah Daerah Kabupaten Wakatobi, memprioritaskan tenaga Pendidik (Guru) dan tenaga kesehatan (medis) dalam Formasi Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (PNS) tahun depan. Hal itu diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Wakatobi La Jumadin.
Ia menyebutkan, dari total 132 Formasi CPNSD Kabupaten Wakatobi, sebanyak 54 formasi disisi tenaga pendidik, 43 tenaga kesehatan, dan 35 tenaga tehnis.
Ke-54 Formasi tenaga pendidik yang dibutuhkan, yakni satu guru Pendidikan Agama Islam, tiga guru Pendidikan Bahasa Indonesia, enam Guru Pendidikan Bahasa Inggris, tujuh guru Fisika dan Biologi, tiga guru Geografi, enam guru Matematika, dua guru Penjaskes, dan 26 Guru PGSD.
Sementara untuk 43 Formasi Tenaga Kesehatan yaitu, lima orang Apoteker, satu Bidan S1, delapan Dokter Umum, dua Dokter Gigi, tiga dokter gizi (nutritionis), enam Perawat S1, dua tenaga Farmasi, lima D3 Kebidanan, delapan D3 Keperawatan dan satu orang tenaga kesehatan lingkungan.
“Jadi kuota kita penerimaan cpns tahun 2019 yang akan dilaksanakan tahun 2020 penerimaan nya direncanakan akhir februari kemungkinan minggu ketiga kota kita sebanyak 132 orang. Perekrutan kali ini masih prioritas pada tenaga guru dan kesehatan,” ujarnya.
Sedangkan untuk 35 Formasi tenaga teknis yakni empat orang Auditor, tiga Analis data dan informasi, S1 perikanan satu orang, satu analis desa dan kelurahan, S2 manajemen SDM satu orang, dua analis informasi hasil pertanian agribisnis, satu analis informasi pengembangan SDM, satu penyuluh pertanian.
Selanjutnya satu analis monitoring evaluasi pelaporan, satu analis mutu perikanan, satu analis pariwisata S1, satu analis penataan kawasan, satu analis pengamanan teknik lingkungan, satu analis peraturan perundang-undangan, S2 hukum satu orang, satu analis perencanaan, satu analis perlindungan perempuan,
Berikutnya analisis prasarana perkantoran dan pedesaan satu orang, satu analisis program penyuluhan pertanian perkebunan, satu analis rehabilitasi masalah sosial ilmu kesejahteraan sosial, satu analis sistem jaringan jalan jembatan, satu analis tata ruang, satu pengawas kepariwisataan (D3 Bahasa Inggris), serta satu orang S1 pengawas mutu pakan dan produksi ternak dan unggas.
Formasi Tenaga Tehnis lainnya yakni pengelola objek wisata D3 bahasa inggris satu orang, pengelola sistem dan jaringan manajemen informatika satu orang, pengelola sistem informasi manajemen kepegawaian satu orang, penyusun laporan keuangan satu orang, pengisian laporan bahan tekhnis pembenihan satu orang, dan perancang sistem informasi kepegawaian satu orang.
“Ini sudah ditetapkan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. Kami sudah sepakat dengan BKN hasil rapat kemarin di Makassar bahwa untuk Wakatobi melaksanakan tes mandiri di wakatobi. Dan kita rencanakan tesnya itu serentak,” tutup La Jumadin. (hrn)