USN Upayakan Pengalihan Anggaran untuk Pulsa Data Gratis Mahasiswa dan Dosen

  • Bagikan
Rektor USN, Azhari

KOLAKAPOS, Kolaka -- Dalam kondisi pandemi Covid-19 ini membuat perguruan tinggi mengubah metode pembelajaran konvensional (tatap muka dalam kelas) menjadi pembelajaran yang serba digital (online). Metode pembelajaran daring ini pernah diterapkan oleh Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka namun kemudian dihentikan sementara karena dianggap kurang efektif.

Dalam menghadapi kebijakan New Normal, Rektor USN Kolaka Azhari mengaku pihaknya akan mengikuti semua kebijakan yang diterapkan pemerintah pusat. Namun dengan tetap melihat situasi dan kondisi di Kolaka. "Kalau Kolaka ditetapkan zona hijau, kita ikuti kebijakan pemerintah," kata Azhari belum lama ini.

Dengan kebijakan New Normal maka mahasiswa dari luar daerah harus kembali ke kampus untuk mulai beraktivitas perkuliahan. "Mahasiswa ini tentu saja harus mengikuti kebijakan pemerintah setempat, dalam hal ini memenuhi segala persyaratan bila perkuliahan kembali dilaksanakan. Kalau pemerintah mewajibkan mereka membawa hasil rapid test, yah itu silahkan. Kita juga akan terapkan itu," ujarnya

Kendati demikian, jika kebijakan New Normal belum bisa diterapkan di Bumi Mekongga maka USN akan tetap melaksanakan perkuliahan online. Keputusan itu merupakan hasil rapat bersama pejabat kampus.

Rektor juga menjelaskan saat ini pihaknya sedang mengupayakan perubahan anggaran pelaksanaan perkuliahan rutin menjadi anggaran perkuliahan online. Dengan adanya anggaran itu akan membantu pengadaan pulsa data bagi mahasiswa yang nantinya digunakan untuk perkuliahan online. Pulsa data juga akan diberikan kepada dosen.

Meskipun perkuliahan dalam jaringan ini diakuinya tidak efektif, karena sejumlah daerah belum memiliki jaringan yang memadai. Rektor mendorong para dosen agar membuat video materi pembelajaran dan menguploadnya ke YouTube.

Disamping itu, dosen dan mahasiswa juga diwajibkan membuat grup WhatsApp sesuai dengan mata kuliahnya. Tak hanya melakukan perkuliahan melalui Zoom Meeting, yang tentunya tidak semua mahasiswa bisa mengikuti. "Dosen dan mahasiswa memiliki grup mata kuliah A, mata kuliah B, mata kuliah C, dan seterusnya. Kemudian, dosen membuat materi PDF lalu menshare materi tersebut ke dalam grup itu, mereka bisa diskusikan," tandasnya. (kal)

  • Bagikan

Exit mobile version