Ketika Petani Jeruk Puudongi Raih 100 Juta
Kolaka, KoP --Kata khiasan yang sering diungkapkan bupati Kolaka bahwa Kolaka sebagian surga sepertinya benar adanya, setelah petani Lombok yang sukses meraih untung 300 juta per musim panen, di kecamatan Polinggona desa Puudongi. Selain itu ada juga petani jeruk yang bisa meraup untung hingga Rp100 juta. "Sukurlah pak, saya bisa menanam jeruk ini, hasilnya lumayan, sekitar 50 hingga 70 juta permusim panen" ujar Putu Mustika petani jeruk di desa Puudongi kecamatan Polinggona.
Lanjut ia mengatakan awal saat melakukan penanaman jeruk di lahan yang luasnya sekita 90 are, banyak masyarakat yang mertertawai namun saat berhasil saat ini tanaman ini mulai dilirik oleh masyarakat. "Dulu saya ini pak ditertawakan karena menanam jeruk, namun setelah lama melakukan perawatan hasil sangat maksimal bahkan mencapai 100 juta permusim panen. Kalau saat ini saya dapat 20 ton harga perkilogram disini Rp 5000 rupiah dan kalau dikalikan 20 ton kali 5000 mencapai 100 juta. Dikurangi pengeluaran selama perawatan hasil bersihnya mencapai Rp70 jutaan,"tambahnya.
Ia juga mengucapkan syukur karena orang nomor satu Kolaka yaitu Bupati mau melihat perkebunan jeruk. "Kami disini hanya minta perbaikan jalan usaha tani dan bantuan bibit dan varietas unggul jeruk, karena bibit yang ada saat ini masih kurang bagus karena mengambil bibit dari Kepulauan," tambahnya.
Semantara itu Camat Polinggona Rahmat membenarkan jika masyarajat di desa Puudongi membutuhkan bantuan pemerintah terutama dinas pertanian, holtikultura dan Peternakan. "Kalau disini yang di butuhkan masyarakat akses jalan dan bibit jeruk serta pupuknya, kami sangat mengharapkan dinas terkait bisa membantu warga kami," tuturnya.
Kemudian bupati Kolaka H Ahmad Safei setelah mendengar keluhan warga yang ingin jalanya di perbaiki dan meminta bibit jeruk serta pupuknya mengatakan akan berupaya memenuhi kebutuhan petani jeruk di desa Puudongi kecamatan Polinggona. "Saya kira kalau urusan jalan dan bantuan bibit Insya Allah kami akan realisasikan, hanya masyarakat juga harus janji akan benar-benar bertani secara serius. Jangan sampai ada pembagian bibit nanti kenyataanya tidak dilakukan penanaman, silakan petani buat proposal dan minta petunjuk PPL untuk di buatkan calon petani dan calon lahan (CPCL) nanti di kabupaten kami yang meramu,"tanbahnya.
Lanjut ia mengatakan sudah sering dikatakan hanya orang yang malas di Kolaka yang tidak bisa maju. Biar petani kalau dalam semusim bisa mendapatkan ratusan juta itu merupan prestasi. "Kami yakin kontur tanah di Puudongi ini cocok untuk tanaman jeruk, semua pihak akan membantu pengembangan tanaman ini," paparnya (hud/hen)