Tak Ada Ampun Bagi PNS Malas

  • Bagikan
Kolaka, KoP -- Jika nasib empat PNS lingkup Pemkab Kolaka yang bakal menghadapi sidang kode etik tergantung pada bupati Ahmad Safei, maka kemungkinan besar, hasilnya buruk. Sebab, bupati sendiri menegaskan tidak ada toleransi hukuman untuk PNS malas di Kolaka. Ketegasan yang ditunjukkan itu terang bupati, merupakan langkah nyata untuk memberikan peringatan kepada PNS lainnya. Bahwa, pelanggaran terhadap aturan dapat berujung sanksi tegas. "Saya tidak akan memberikan toleransi kepada empat yang akan disidang kode etik itu (Andi Dewi Yani staf BPKAD, Roni Purwanto staf bagian hukum, Arya Sartika serta Muh.Harfin Halik, staf lurah Sabilambo). Saat ini Badan Kepegawaian Daerah sedang melaksanakan proses pemberian sanksi kepada empat PNS tersebut. Kalau tidak bisa dibina, ya dipecat saja. BKD juga harus cepat memprosesnya supaya bisa menjadi contoh untuk PNS yang lain," tegas Safei Meski demikian, azas praduga tak bersalah akan tetap dikedepankan. Salah satunya terang bupati, dengan melaksanakn proses persidangan agar dapat diketahui duduk permasalahan sebenarnya dari sikap malas mereka. Seperti diberitakan sebelumnya, keempat PNS tersebut tengah menanti sidang kode etik karena tercatat tidak masuk kantor tanpa alasan melebihi batas aturan. "Nantinya dalam sidang kode etik akan didengarkan bagaimana alasan para PNS yang melanggar aturan tersebut, hukuman apa yang setimpal berdasarkan peraturan perundang undangan. Kalau tidak bisa diperbaiki, dibuang saja karena jangan sampai menular ke PNS lainnya," tambahnya. Mantan sekda Kolaka ini juga mengingatkan kepada PNS di lingkup Pemkab Kolaka. Saat ini terangnya, peraturan ASN sudah demikian ketatnya hingga mengatur PNS yang tidak berkantor 30 hari dalam setahun tanpa keterangan, maka PNS tersebut bisa disidang dengan sanksi terberat pemecatan. "Saya kira menjadi PNS itu orang pilihan. Ribuan orang ingin menjadi PNS. Namun saat ini (keempat PNS yang akan disidang kode etik, red) telah mendapat status dan menjadi PNS, namun disia-siakan. Itu namanya orang kurang bersyukur," tambahnya. (hud/b)
  • Bagikan