KECEWA DENGAN MEKANISME PENCALONAN BUPATI KOLAKA UTARA
Lasusua, KoP--Pilkada Kolaka Utara tidak hanya "panas" di luar, tapi juga di dalam. Kalau penunjukan Bobby Alimuddin sebagai calon bupati usungan PDIP diprotes hingga ke Kendari, di Kolut malah Bobby yang menanggalkan baju Golkarnya. Dia bercerai dengan Golkar.
Menurut Bobby, pengunduran dirinya dari partai pohon beringin itu, sebagai bentuk kekecewaan terhadap mekanisme partai dalam menentukan usungan calon. Pasalnya, meski berstatus kader Golkar, ia tidak diusung. Golkar malah mengusung pasangan Anton-Haedirman.
Kekecewaan Bobby cukup beralasan. Sebabnya, ia sudah menjadi kader Golkar dalam waktu yang lama. Bahkan saat duduk menjadi anggota DPRD Bone, ia tercatat sebagai kader Golkar. "Ditempat ini saya katakan saya mundur menjadi kader Golkar dan saya akan meminta saudara saya juga yang anggota DPRD dari Golkar untuk mundur," katanya saat ditemui usai deklarasi pasca mendaftar di KPU Kolut kemarin (22/9).
Sebagai langkah lanjut dari perpisahannya dengan Golkar, Bobby mengatakan akan bergerak bersama PDIP dan akan berusaha membesarkan partai besutan Megawati Soekarnoputri di Kolut. "Saya keluar dari Golkar dan akan bergabung dengan PDIP," ketusnya.
Di tempat yang sama pula, mantan anggota DPRD Kabupaten Kolaka Utara dua periode, Hamzah S.Ag yang tercatat sebagai kader Partai Bulan Bintang (PBB), juga menyatakan mundur dari partai berlambang bulan dan bintang itu. Alasannya sama, dia juga kecewa dengan proses penjaringan bakal calon bupati Kolut.
Penunjukkan pasangan Anton-Haedirman sebagai bakal calon bupati usungan PBB, disebut Hamzah tidak sesuai dengan mekanisme partai dalam penjaringan. "Melalui tempat ini saya umumkan bahwa saya adalah mantan anggota DPRD Kolaka utara dua periode dan kader partai PBB dan saya nyatakan saya keluar dari partai PBB karena partai tersebut sudah keluar dari ADRT dalam penjaringan bupati. Saya akan mendukung pak Bobby dalam pilkada," katanya.
Dalam deklarasi akbar tersebut, dibanjiri simpatisan yang tercatat berjumlah lebih dari 16ribu simpatisan. Itu kata Hamzah merupakan bukti warga Kolut mendukung pasangan yang memiliki tagline Lebih Merakyat itu. (cr2/b)