Seputar Isu Selingkuh Kakanwil Kemenag Sultra
Kendari, KoP--Tuduhan selingkuh yang dialamatkan kepada Kakanwil Kementerian Agama (Kemenag) Sultra, Muh.Ali Irfan telah dibantah. Dalam bantahannya, Ali Irfan menyebut beberapa mantan pejabat eselon IV di kantornya sebagai penyebar isu tersebut. Tidak berhenti sampai disitu, para mantan pejabat eselon IV yang disebut oleh Kakanwil, balik menantang Ali Irfan melakukan sumpah pocong.
Melalui jumpa pers beberapa waktu lalu, Ali Irfan mengatakan isu perselingkuhan itu tidak menyimpan kebenaran dan dijadikan komoditas oleh beberapa mantan pejabat eselon IV di Kemenag Sultra yang telah ia mutasi. Padahal kata Ali Irfan, mutasi tersebut dilakukan karena butuh penyegaran setelah mereka menjabat selama puluhan tahun sebagai Kasubag, bukan karena dendam pribadi. "Mereka sudah puluhan tahun menjabat di Kasubag Perencanaan dan Keuangan, namun karena tidak terima diganti lalu mereka menyebarkan isu murahan itu ," tuturnya.
Mendapatkan tuduhan sebagai penyebar isu, empat pejabat eselon IV yang dimutasi berinisial MG, NU, ER dan NS membantah. bahkan mereka menantang Kakanwil melakukan sumpah pocong untuk membuktikan kebenaran tuduhannya. "Tidak ada untungnya buat kami, menyebar-nyebarkan isu perselingkuhan Kakanwil. Kami terima kalau dimutasi karena resiko menjadi pegawai Negeri, tapi harus mutasi yang sesuai dengan aturan yang ada. Menurut kami, mutasi yang dilakukan Kakanwil itu abal-abal dan kami sudah laporkan di PTUN tentang mutasi yang tidak sesuai dengan aturan yang ada," tutur ER.
ER yang sebelumnya menjabat Kasubag Perencanaan dan Keuangan, menepis tuduhan dirinyalah yang menyebar isu perselingkuhan Kakanwil dengan SM. SM sendiri saat ini menduduki jabatan yang ditinggalkan ER yang telah dimutasi sebagai Kasi Pendidikan Agama Islam (PAI) di Kantor Kemenag Kabupaten Konawe. "Kakanwil katakan setelah saya dimutasi isu itu menyebar, dia salah besar. Masyarakat harus tahu, isu perselingkuhannya dengan SM itu sudah menjadi rahasia umum diintern Kanwil Depag. Karena perlakuan khusus yang dilakukan Kakanwil kepada SM itu sangat nampak. Diantaranya, setiap Kakanwil keluar atau masuk di bandara yang selalu mengantar jemput adalah SM. Mobil yang selama ini digunakan untuk menjemput tamu diberikan kepada SM, sementara banyak pejabat yang mau gunakan mobil itu sebagai mobil dinas dilarang, dan yang lebih parahnya lagi pada saat SM sakit di salah satu daerah waktu ada kegiatan Kemenag, Kakanwil sendiri yang pergi membelikan obat SM di kios-kios terdekat," beber ER.
Dia juga menceritakan, sebelum memutasi keempat pejabat eselon IV itu, Kakanwil pernah berkata selama keempat (mantan) pejabat eselon IV itu masih bekerja di Kakanwil Kemenag Sultra, maka Kakanwil tidak bisa bekerja dengan tenang dan baik. "Bisa dikatakan Kakanwil itu sangat dekat dengan kami dan selalu curhat. Isu perselikuhannya beredar, dikira kami yang sebarluaskan. Oleh karena itu kami di Mutasi. Keterangan Kakanwil salah kalau mengatakan setelah kami dimutasi isu itu beredar. Tuduhan Kakanwil yang mengatakan saya sudah puluhan tahun menjabat Kasubag itu juga salah. Saya baru satu tahun lebih menjadi Kasubag, hanya sebagai staf sudah lama di bagian keuangan," paparnya.
Selain isu perselingkuhan ada lagi isu pelecehan terhadap MG yang dilakukan Kakanwil. MG membeberkan bahwa Kakanwil mengarang cerita bahwa ia dengan sengaja menaikkan kakinya ke paha Kakanwil lalu menyuruh Kakanwil dengan nada manja memijatnya. "Coba pikir, seorang Kakanwil mempraktekkan dihadapan beberapa pejabat di Kanwil Kemenag. Ia menaikkan kakinya ke paha salah satu pejabat dan memperaktekkan bahwa saya meminta pijat dengan Kakanwil. Semua yang dia praktekkan itu tidak benar adanya. Saya tidak pernah lakukan itu. Keluarga saya yang tahu, langsung sms Kakanwil beserta istrinya tentang perlakuan Kakanwil yang telah melecehkan saya. Saya juga telah melapor di Polda dan di komisi perlindungan perempuan karena kelakuan Kakanwil," cerita MG yang kini menjabat sebagai Kasi PAI Kemenag Kota Kendari. (p2/b/hen)