USN Kirim Peserta Ikut Temu Nasional SPI di Batam
KOLAKAPOS, Kolaka--Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka mengirim satu civitas akademikanya dalam mengikuti kegiatan Konsolidasi dan Temu Nasional Satuan Pengawas Internal (SPI) yang berlangsung 12-14 Oktober Batam. Hal itu diungkapkan oleh Syahrir, salah seorang dosen USN yang menjadi utusan peserta kegiatan bergensi tersebut melalaui sambungan teleponnya kemarin. Dan yang membagakan kata Syahrir, dirinya menjadi salah satu formatur terpilih kelanjutan pertemuan tersebut.
"Jadi kegiatan yang kami ikuti ini dalam rangka memperkuat kapasitas Satuan Pengawasan Internal (SPI) BLU/BLUD Se-Indonesia dalam upaya meningkatkan kinerja korporasi," papar Syahrir.
Dia juga menuturkan bahwa merupakan tindak lanjut dari kegiatan Bimtek SPI BLU / BLUD dan SPIP yang diadakan beberapa waktu yang lalu, dimana ada beberapa kesimpulan dan kesepakatan yang diperlukan titik temunya melalui konsolidasi dan temu nasional bagi seluruh anggota SPI BLU/BLUD dan SPIP, termasuk untuk membentuk sebuah wadah bagi anggota SPI di seluruh Indonesia.
“Konsolidasi dan Temu Nasional SPI ini telah disepakati membentuk sebuah wadah bernama Assosiasi Satuan Pengawasan Internal Indonesia disingkat ASPII, dan telah terpilih Formatur sebanyak 10 orang yang berasal dari berbagai institusi dan wilayah Indonesia dan Alhadulillah saya termasuk yang terpilih dalam Formatur ini, yang nantinya akan menyusun komposisi Dewan Pengurus Pusat (DPP ASPII)," tuturnya.
Lanjutnya tujuan pembentukan ASPII adalah selain sebagai forum komunikasi bagi para anggota SPI seluruh Indonesia juga untuk memperkuat kapasitas SPI dalam mewujudkan tata kelola koorporasi yang lebih baik, termasuk untuk mendorong terciptanya “good university governance”.
Dia juga menambahkan dalam kegiatan itu juga dirangkaikan dengan SEMINAR NASIONAL sehari tentang Audit Internal Berbasis Resiko atau Risk Based Internal Audit yang dibawakan oleh narasumber Prof. Dr. Adji Suratman. "Tokoh Nasional yang merupakan Professor Akuntan ini mengatakan bahwa para Pimpinan/Direktur/Rektor harus mendukung dan memperkuat SPI nya jika tidak mau tersangkut kasus korupsi dan masuk tahanan suka miskin atau tahanan kpk," tuturnya. (cr4/b)