Warga Sultra Demo di Jakarta
KOLAKAPOS, Kolaka--Terkait aksi demo bersar-besaran yang akan dilakukan di Jakarta pada Jumat (4/11) mendatang, Kapolda Sultra Brigjen Pol Drs Agung Sabar Santoso menegaskan, tidak ada warga Sultra yang ikut melakukan aksi unjuk rasa di Ibu Kota.
Hal tersebut disampaikan orang nomor satu di jajaran Polda Sultra itu, dalam lawatannya di kabupaten Kolaka saat tatap muka bersama tiga pilar, antara pemerintah daerah, TNI dan Polri, di Sasana Praja kantor bupati Kolaka, Selasa (1/11) pagi kemarin. "Hari Jumat tanggal 04 November itu akan ada aksi besar-besaran di Jakarta, tapi Alhamdulillah berdasarkan laporan Dir Intelkam, tidak ada masyarakat Sultra yang ikut demo ke sana. Artinya masyarakat kita di Sultra betul-betul menyerahkan kasus di DKI Jakarta kepada penegak hukum," ungkapnya.
Dia menjelaskan, aksi demo besar-besaran di DKI Jakarta tersebut, sebagai aksi kelanjutan protes terhadap pernyataan gubernur DKI Jakarta, Basuki Cahaya Purnama (Ahok), yang diduga melakukan penistaan terhadap agama. "Masyarakat tidak perlu khawatir, karena kasus tersebut telah ditangani oleh Mabes Polri," jelasnya.
Olehnya itu dia meminta, masyarakat Sultra tidak terpancing terhadap ajakan untuk melakukan demonstrasi di Ibu Kota Jakarta. "Kita serahkan saja ke hukum, kalau misalnya pak Ahok terbukti benar unsur penistaannya dan dinyatakan salah, pasti kasusnya akan ke pengadilan, biar hukum yang menentukan. Sebab banyak kasus penistaan agama kemudian dinyatakan salah, masuk ke pengadilan lalu di vonis, jadi polisi tidak bisa main-main dengan kasus ini," ujarnya.
Dia berharap, Pemda dan seluruh Stake Holder yang ada di daerah, hingga di tingkat paling bawah, menyampaikan kepada masyarakatnya, bahwa kasus gubernur DKI Jakarta telah ditangani oleh penegak hukum. "Kalau kita sadar hukum, merupakan modal untuk berkembangnya suatu daerah," tandasnya.
Sekedar diketahui, aksi unjuk rasa Jumat (4/11) yang dimotori beberapa kelompok umat islam tersebut, buntut dari pernyataan Ahok yang menyiggung surat Al Maidah ayat 51, dalam pidatonya di Kepulauan Seribu beberapa pekan yang lalu (cr1/b/hen)