Kadishub Muna Bungkam
KOLAKAPOS, Raha--Pembangunan dermaga pelabuhan Fery di desa Lagasa kecamatan Duruka kabupaten Muna mulai disoroti oleh warga setempat. Sebab sudah dua pekan terakhir, aktivitas hilir mudik truk pengangkut material timbunan untuk digunakan dalam pembangunan dermaga pelabuhan itu, sudah tidak nampak lagi beroperasi di lokasi tersebut. Tidak hanya itu, aktivitas di kantor PT. Tata Sakti Cipta selaku pelaksana mega proyek miliar rupiah itu yang berada tepat di lokasi proyek, juga sepi dari aktivitas. Padahal, dari pengakuan warga setempat, pengerjaan penimbunan dermaga pelabuhan itu, belum sepenuhnya rampung dikerja. Sebab masih tersisa sekitar 30 meter lagi jalur dermaga pelabuhan yang harus ditimbun menggunakan material batu bercampur tanah.
Hal tersebut dikemukakan warga desa Lagasa, Tati pada wartawan saat dijumpai dilokasi proyek Rabu (16/11) siang. "Ini pengerjaan tahap I. Masih ada sekitar 30 meter belum ditimbun. Tapi Sudah lebih dua Minggu, tidak masuk material," ucapnya.
Menurutnya, terhentinya proyek tersebut lantaran pelaksana proyek yakni PT. Tata Sakti Cipta bakal membuat jalur perahu yang akan dilalui oleh nelayan setempat. "Katanya, mau dibikinkan tempat lewatnya perahu disini," terang Tati pada wartawan siang itu mengutip ucapan pihak pelaksana proyek.
Ditempat terpisah, guna memastikan pengerjaan proyek mega miliaran rupiah yang bersumber dari dana APBN 2016 tersebut, wartawan pun mencari keterangan ke Dinas Perhubungan Kabupaten Muna. Namun sayang, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Muna Hayadi saat ditemui diruang kerjanya siang itu juga, Hayadi enggan berkomentar terkait pembangunan dermaga pelabuhan di desa Lagasa itu. "No Koment dulu, karena saya belum ketemu kontraktornya. Saya juga tidak akan mengeluarkan komentar kalau tidak sesuai fakta," ucapnya.
Saat disinggung sejauh mana pihak Dinas Perhubungan kabupaten Muna dilibatkan dalam proyek mega miliar itu, Hayadi mengungkapkan pihaknya tidak dilibatkan dalam pengerjaan proyek tersebut. "Pengawasan pihak UPT Kementrian perhubungan di Kendari. Kita hanya kordinasi," terangnya.
Untuk diketahui, dermaga pelabuhan yang dibangun di desa Lagasa itu merupakan dermaga Fery rute Raha-Pure. Menurut Kepala Dinas Perhubungan Muna Hayadi pada awak Media saat di Jumpai di kantor DPRD Muna Agustus lalu, bahwa mega proyek itu dikerjakan dua tahap dengan menyerap anggaran sebesar kurang lebih Rp76 miliar. Dimana pada pengerjaan tahap I kata Hayadi menggunakan anggaran dana sebesar Rp8 miliar dan pengerjaan tahap II menggunakan dana anggaran sebesar Rp68 miliar. Proyek itu kata dia, diperkirakan rampung Oktober 2017 mendatang. (m1/b/hen)