Drama Perang Meriahkan Gerakan Nusantara Bersatu
KOLAKAPOS, Kolaka--Gerakan Nusantara Bersatu digelar serentak di seluruh Indonesia kemarin (30/11). Bahkan apel nasional tersebut juga digelar di Kolaka tepatnya di lapangan Konggoasa, sekitar pukul 08.00. Dalam kegiatan yang dihadiri 500 orang peserta, terdiri dari TNI, Polri, PNS lingkup Pemda Kolaka, Forkopimda, Tokoh Pemuda, agama dan Tokoh masyarakat, serta anak sekolah dan warga menampilkan drama perang dalam menghadapi negara penjajah.
Dandim 1412 Kolaka Letkol Czi Comas MD mengatakan, apel akbar merah putih selain orasi oleh Forkopimda dan pembacaan puisi oleh ketua DPD Knpi Kolaka, juga diselenggarakan drama penyerangan enam jam perlawanan masyarakat Kolaka terhadap kolonial Belanda oleh TNI, FKPPI dan DPD Knpi kolaka. "Dalam drama diceritakan, dua kali masyarakat Kolaka melakukan penyerangan di markas tentara Belanda, yakni serangan malam dan pagi hari, hingga akhirnya menyerah," jelasnya.
Apel akbar merah putih kata dia, bertujuan untuk menumbuhkan kembali jiwa dan rasa nasionalisme masyarakat Kolaka, serta menegakkan empat pilar kebangsaan. "Yakni UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, Pancasila dan NKRI harga mati," tegasnya.
Sementara itu, Kapolres Kolaka AKBP Darmawan Affandy mengatakan, apel akbar merah putih bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada seluruh masyarakat, tentang nilai ideologi Pancasila. "Karena Pancasila merupakan sumber dari selaga sumber hukum yang ada di Indonesia, Pancasila masih relevan dilaksanakan dan diamalkan oleh seluruh masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari," ungkapnya.
Bupati Kolaka Ahmad Safei mengatakan, kegiatan tersebut merupakan sebuah refleksi yang akan digali oleh seluruh bangsa Indonesia, khusunya masyarakat kabupaten Kolaka. "Minimal kegiatan ini bisa membangkitkan dan menumbuhkan rasa kebangsaan kita semua, yang sepertinya saat ini mulai tergerus oleh zaman, serta adanya upaya untuk memasukkan Idiologi lain di Indonesia, sehingga melalui kegiatan ini bahwa kita yakinkan kepada seluruh masyarakat bahwa Ideologi yang terbaik dan yang kita anut adalah Ideoligi Pancasila," ungkapnya yang ditemui usai kegiatan. (cr1/b)