Selamatkan Uang Rakyat di PPI Mangolo
KOLAKAPOS, Kolaka--Hari ini (9/12) seantero dunia memperingati hari anti korupsi. Biasanya para "penyelamat" uang negara membeberkan hasil sitaan mereka, dari para koruptor dalam kurung waktu satu tahun.
Di Kolaka, nampaknya masih ada tugas yang perlu diselesaikan "penyelamat" uang negara dipenghujung tahun ini, dimana banyaknya proyek yang diduga bermasalah. Pembangunan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Mangolo, misalnya. Proyek yang telah menghabiskan anggaran sekitar Rp29 miliar ini, hingga kini belum juga berfungsi normal dan terkesan semrawut.
Akan tetapi, diam-diam ternyata DPRD Kolaka sudah melakukan pemantauan di PPI Mangolo sejak 2015 lalu. Menurut sejumlah anggota dewan, banyak pekerjaan di PPI Mangolo yang perlu dilakukan audit. Terutama proyek pengerukan yang memakan anggaran miliaran rupiah.
"Saya juga sudah tahu mengenai proyek disana (PPI Mangolo, red). Harapan kami adalah pemerintah Kolaka serius memberikan perhatian pada PPI Mangolo. Anggaran pengerukan sudah ada kok masih dangkal, ada apa sebenarnya?" ujar salah satu anggota DPRD Kolaka, Hasbi Mustafa, kepada Kolaka Pos kemarin (8/12).
Bahkan menurut Hasbi, keluhan nelayan sebenarnya pernah sampai ke DPRD Kolaka. Keluhan yang paling ironis adalah kondisi pelabuhan yang masih dangkal, karena faktanya kapal kapasitas 30 Gt belum bisa merapat di dermaga.
"Kami sudah pernah melakukan kunjungan di PPI Mangolo, dan memang kondisinya sangat memprihatinkan, karena banyak fasilitas yang telah dibangun namun tidak bisa dimanfaatkan dengan baik. Banyak bangunan yang keropos, terkelupas, entah karena kontraktornya yang kurang bagus pekerjaanya atau karena pengaruh kondisi alam?" paparnya.
Ia juga berharap, agar Dinas Kelautan dan Perikanan Kolaka fokus pada pembenahan PPI Mangolo. Sebab, PPI Mangolo telah menyedot "uang rakyat" mulai dari APBN hingga APBD. Terlebih lagi tujuan dibangunnya PPI Mangolo, untuk meningkatkan pendapatan nelayan dan tumbuhnya perputaran ekonomi disekitar PPI Mangolo, yang terletak di kecamatan Latambaga itu.
Adapun masalah dugaan adanya penyelewengan anggaran di PPI Mangolo, lanjut Hasbi, biarlah penegak hukum yang menyelesaikannya.
"Saya tidak mau komentar mengenai pelanggaran hukum, hanya saja kalau memang ada indikasi (pelanggaran, red) penegak hukum wajib menindak lanjuti, karena itu wajib hukumnya menyelamatkan uang negara," tandasnya.
Untuk diketahui, berdasarkan data yang diinput dari layanan pengadaan secara elektronik (LPSE) Kolaka, anggaran pembangunan PPI Mangolo telah menyedot anggaran yang fantastis dengan rincian pengerjaan, yakni pengawasan pembangunan PPI pada 2013 dengan anggaran Rp250 juta, pembangunan PPI ditahun yang sama mencapai Rp17,85 miliar, pembuatan blok beton untuk pemecah ombak sisi barat daya PPI pada 2014 yang mencapai Rp583,86 juta, pemasangan instalasi listrik PPI pada 2014 Rp336 juta, pengerukan pelabuhan PPI 2015 sebanyak Rp1 miliar, pengawasan lanjutan pembangunan dermaga PPI 2015 mencapai Rp142 juta, pembangunan pagar pengaman PPI 2015 sebanyak Rp857,4 juta, lanjutan pembangunan dermaga PPI 2015 sebesar Rp2,24 miliar, pekerjaan peninggian peil retaining wall PPI 2015 mencapai Rp533 juta, perencanaan lanjutan pembangunan kolam PPI Maret 2016 sebanyak Rp59,6 juta, pembangunan drainase kompleks PPI April 2016 mencapai Rp399,45 juta, pembangunan jalan kompleks PPI April 2016 mencapai Rp299 juta, pembangunan causeway dermaga April 2016 sebanyak Rp930 juta, lanjutan pembangunan kolam PPI Juni 2016 mencapai Rp1,96 miliar, lanjutan pembangunan dermaga PPI Mei 2016 sebanyak Rp2,27 miliar dan pengawasan lanjutan pembangunan dermaga PPI Juni 2016 mencapai Rp67,95 juta. (hud/hen)