Kadishub Kolaka : Mobil Angkut Ore Perusda Resahkan Masyarakat
KOLAKAPOS, Kolaka--Kepala Dinas perhubungan komunikasi dan Informatika Kolaka, Bakri Balusu menegaskan ada perusahaan tambang yang beroperasi di kecamatan Pomalaa saat ini meresahkan masyarakat . Mobil yang memuat Ore atau material milik perusahaan daerah (Perusda) tidak pernah menutup materialnya dengan Terpal, hasilnya adalah banyak material yang berhamburan di jalan. Lanjut Bakri pihaknya sudah menegur dan meminta pihak perusda untuk menggunakan terpal saat beroperasi. Bahkan, kata Bakri, pihaknya bersama perusda telah melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPRD Kolaka terkait keluhan warga itu. Hanya saja, Perusda kembali mengabaikan kesepakatan itu. "Waktu RDP di DPRD, mereka sudah diminta agar kendaraan yang mengangkut material ditutup dengan terpal. Dan mereka sudah sepakati itu, termasuk juga waktu beroperasi. Tapi saya tidak tahu kalau mereka kembali lagi melanggar," katanya. Bakri berjanji, pihaknya akan kembali memantau aktivitas perusda di Desa Pesouha. "Kami akan turun pantau kembali di lapangan. Kalau mereka kembali melanggar kesepakatan itu maka Perusda bisa disanksi. Dan pihak yang bisa memberikan sanksi itu adalah Propinsi," ujarnya. Terkait jalan yang dilalui oleh Perusda Kolaka, Bakri mengatakan, perusahaan tambang yang melakukan pengangkutan material itu seharusnya melintasi jalan produksi, bukan jalan negara. Namun, hal itu dapat dilakukan jika pihak perusahaan mengantongi izin dari Balai Bina Marga yang ada di Makassar."Kami akan turun lapangan lagi, nanti kalau kami lihat dia masih melanggar kami akan hentikan pengangkutan itu, "tambahnya . Semantara itu salah satu masyarkat Pesouha Muhammad S. mengharapkan dinas perhubungan Kolaka bertindak tegas pada truk yang nakal. " Saya kira kalau Dishub bisa melakukan tilang jika truk tersebut tidak taat. Jangan sampai nanti ada masyarakat yang berbuat aneh baru semuanya akan turun lapangan. Kami mengharapkan semua pihak bisa sama-sama bertanggung jawab terutama Perusda Kolaka. Jujur saja kami resah dengan banyaknya truk yang tidak menutup materialnya dengan Terpal, "ujarnya (hud/hen)