Kampung Kakao Bakal Dijadikan Pusat Studi
KOLAKAPOS, Kolaka--Setelah mengalami perkembangan yang cukup tinggi, Dinas Perkebunan Kolaka berencana untuk menjadikan Kampung Coklat sebagai pusat studi pengembangan kakao. Kepala Dinas Perkebunan Kolaka Muh. Bachrun Hanise mengatakan, bila hal tersebut terwujud sebagai tempat studi, para petani akan diberikan pembinaan mulai dari pembibitan, hingga pengolahan menjadi bahan siap konsumsi. "Saya punya keinginan kampung coklat bisa maju dan bisa dibanggakan di Kolaka," ungkapnya. Ia menambahkan, untuk bisa mewujudkan hal tersebut, Dinas Perkebunan saat ini sedang mencari jalan untuk mendapatkan mesin pengolahan kakao melaui anggaran APBN atau bantuan hibah dari kementrian. "Saat ini kita tinggal cari mesin pegolahan coklatnya, kalau alat lengkap denga 5 item anggaran ya mencapai Rp3,5 miliar, jadi kami harus mencari dimana ada alat itu, apakah di kementrian perkebunan atau di instansi lainya," ujarnya. Ia mengungkapkan, pihaknya sudah mengajukan proposal ke Dirjen Perkebunan Pusat, hanya saja sejauh ini belum ada tanggapan untuk pengadaan alat alat mesin pengolahan kakao di dipusatkan di Kampung Kakao Lalombaa Kecamatan Kolaka. "Kalau masyarajat Kolaka bisa mengolah kakao dengan baik insyaallah kita semuanya yang akan mendapatkan dampaknya," tambahnya. Dikatakannya dengan adanya kampung coklat dibentuk beberapa bulan lalu oleh Disbun Kolaka diatas lahan seluas 1,5 hektare. Dalam areal itu terdapat ribuan pohon kakao. Kampung Coklat dibentuk sebagai wadah dan sarana bagi setiap anggota petani untuk diberikan pelatihan bagaimana bisa mengolah biji kakao menjadi bahan bisa langsung dikomsumsi. “Selama ini petani hanya bisa menjual kakao dalam bentuk biji, sehingga dihatapkan petani bisa ada nilai tambah dari biji kakao itu menjadi bahan bisa langsung dimakan,” kata Bachrun. (hud)