Cekcok di Meja Makan, Anak Tusuk Bapak dari Belakang
KOLAKAPOS, Ciamis--Sungguh durhaka Roso (30), warga Kampung Cihaur, Desa Bungursari, Pamarican, Ciamis, Jawa Barat. Dia tega membunuh ayah kandungnya, Rakim hanya karena emosi sesaat. Parahnya, cara Roso membunuh sang ayah pun seperti seorang pengecut. Dia menikam dengan pisau dari belakang saat korban sedang menyantap makanan di meja makan. Peristiwa tersebut bermula saat Roso meminta makan dengan lauk daging kepada ibunya, Erah (68). Namun permintaannya tidak dipenuhi. Roso kemudian batuk dan meludah di hadapan bapaknya yang sedang makan. Melihat perilaku tidak sopan itu, Erah menegur anaknya. Namun, setelah mendapat teguran tiba-tiba Roso menusukkan pisau ke bapaknya saat menyantap makanan. Kanit Reskrim Polsek Pamarican Aiptu Agus menerangkan, peristiwa tragis itu terjadi sekitar pukul 08.00, Sabtu (7/1). "Di situ pelaku dengan ibunya sempat cekcok. Ibunya menegur (Roso, Red.) jangan batuk sambil buang ludah karena bapaknya sedang makan. Mungkin karena sakit hati pelaku tiba-tiba menusuk korban (Rakim, Red.) dengan pisau di punggung sebelah kiri," ujarnya kepada Radar Tasikmalaya. Mendapati tusukan pisau dapur itu, terang Agus, korban langsung terjatuh dari kursi dan tersungkur ke lantai beralaskan tanah. Menyaksikan kejadian tersebut, Erah kaget bukan kepalang. Tubuh suaminya bersimbah darah. Dia lalu berteriak minta tolong. Teriakan histerisnya itu pun mengundang warga berdatangan ke rumah keluarga yang tergolong pas-pasan itu. Korban sempat diangkat ke kursi oleh warga. Namun, nyawanya tidak tertolong. Menurut Agus, hasil pemeriksaan di Puskesmas Pamarican, pisau itu menusuk punggung korban hingga menembus paru-paru. Sementara saat ini, Roso sudah diamankan di Mapolsek Pamaciran. Pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap kasus tersebut. Utamanya memastikan kondisi kejiwaan pelaku. Pasalnya, menurut keterangan warga setempat, pelaku memang sempat mengalami gangguan jiwa. Keterangan saksi juga menyebutkan bahwa sikap pelaku terlihat sangat tenang usai melakukan perbuatan keji itu. Bahkan saat warga berdatangan pun pelaku tak berusaha melarikan diri. Roso dengan santainya berdiri di luar rumah, seakan tak ada kejadian apa-apa. (nto/dil/jpnn)