Longsor Terjang SDN 7 Asera Konut

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Wanggudu--Longsor menerjang Sekolah Dasar Negeri 7 Kecamatan Asera , Kabupaten Konawe Utara (KONUT) Provinsi Sulawesi Tenggara. Hal ini diungkapkan Rasyid,S.Pd Kepala SDN 7 Asera, Rabu (11/1/17) saat ditemui di sekolah itu. Menurutnya, SDN 7 Asera yang terletak di Desa Walasolo kecamatan Asera ini sejak dibangun tiga Ruang Kegiatan Belajar (RKB) tahun 2016 lalu sudah menunjukkan kerawanan khususnya longsor. Bahkan saat itu ia mengakui pernah menyampaikannya kepada Kepala Bidang Dikdas Konut Pak Siswa akan tetapi hanya dijanji akan ditinjau. Sayangnya sampai selesai dan bahkan sudah setahun terakhir ini tak kunjung ditinjau. ,"Saya sebelum RKB kelas IV, kelas V dan kelas VI ini dibangun sudah saya sampaikan kepada Pak Siswa (Kabid Dikdas) Dikbud Konut tentang rawannya longsoran di sekitar sekolah ini, bahkan saya minta agar ditinjau dulu sebelum dilakukan pembangunan RKB karena melihat kondisi alamnya yang rawan longsor itu, kata Rasyid.  Akan tetapi sayangnya sebelum ditinjau kontraktornya sudah kerja dan bahkan saat mereka kerja itu RKB dimulainya pada hari libur (Minggu) sehingga kami tak bisa mencegahnya untuk penempatannya, padahal kami sudah sampaikan, jelasnya.  Untuk itulah kini kita perhatikan bersama bagaimana kerugian yang ditimbulkan oleh ketidak telitian dari para pekerja proyek dan pihak dinas, sekarang anak didik kami sebelum memulai kegiatan belajarnya harus terlebih dulu melakukan pembersihan di teras dan ruangan belajarnya karena setiap hari setiap saat terjadi longsoran tanah di sekolah ini, karena tanah di sekitar sekolah kami ini labil dan banyak mengandung air sehingga mudah terjadi longsor, ungkap Rasyid.  Ia mengakui meski sudah adakan pertemuan dengan pihak sekolah, guru dan orang tua siswa terkait hal di atas, akan tetapi jika mau dikerja dengan tenaga manusia atau manual maka kami takkan mampu karena perbukitan, selain itu luas dan tinggi, sehingga perlu digunakan alat berat untuk penggusuran dan perataan pelataran sekolah SDN 7 Asera ini, keluhnya. Sebelum menutup wawancara ia menyampaikan bahwa dengan terjadinya longsor di sekolah ini mengakibatkan tersendatnya proses kegiatan belajar anak didik di sekolah itu utamanya kelas IV, kelas V dan kelas VI karena kegiatan rutinnya di pagi hari adalah membersihkan longsoran tanah dan rembesan air yang masuk diruangan belajar mereka. " Ini kalau belum hujan dan jika musim hujan maka bukan lagi rembesan air akan tetapi luapan air yang mereka hadapi, ungkap Rasyid, semoga saja dalam hal ini pemerintah Konawe Utara terkhusus Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bisa memberikan perhatian khususnya di sekolah ini, pungkas Rasyid. (K7/b/hen)
  • Bagikan