Lampu Hias Mattirotasi Segera Diperbaiki
KOLAKAPOS, Parepare--Sepanjang Jalan Mattirotasi terang menderang dan bercahaya pada malam hari diterangi lampu hias kupu-kupu yang berada di median jalan. Lampu hias kupu-kupu tersebut berjumlah 66 tiang, kini sisa 63 yang masih utuh dan berfungsi, menyusul tiga lampu hias tersebut rusak imbas tertabrak kendaraan. Tak hanya itu, pot bunga yang dibangun hampir berdekatan dengan lampu hias tersebut, juga sudah ada yang rusak, sehingga butuh perhatian dinas terkait. Lampu hias tersebut terbilang mudah tertabrak, selain berada di tengah badan jalan, juga tidak adanya pagar pengaman. Kendati demikian, lampu hias kupu-kupu yang rusak tersebut segera dibenahi. Kepala UPTD Penerangan Jalan Umum (PJU) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Parepare, Burhanuddin yang dihubungi kemarin mengatakan, pelayanan penerangan jalan tentunya menjadi perhatian serius, khususnya yang rusak akan dibenahi, termasuk lampu hias di Jalan Mattirotasi. “Kita terus berbenah untuk memperbaiki kinerja sebagai pelayan masyarakat. Untuk sementara, kami fokus pada pembenahan jaringan dan panel lampu jalan yang masih sering dikeluhkan masyarakat, apalagi selama ini banyak sekali aduan,” ungkapnya. Dia menjelaskan, pihaknya membuka pelayanan terpadu berupa call centre terkait penerangan jalan dalam wilayah Parepare. “Saat ini kita lakukan layanan satu pintu dengan membuka call center. Jadi semua personel PJU, wajib mencatat jika ada lampu yang rusak dan padam dengan menyiapkan buku pengaduan masyarakat,” ujarnya. Selain itu, kata dia, pelayanan penerangan jalan agar lebih mudah, maka akan dilakukan penomoran pada setiap tiang lampu. “Nah setelah kita selesaikan pengaduan masyarakat terkait lampu jalan. Kita berupaya memperbaiki tiga lampu hias kupu-kupu yang patah tersebut,” katanya. Dia menyebutkan, keberadaan lampu hias tersebut memang rawan diseruduk kendaraan karena berada di tengah badan jalan.
“Posisinya berada di tengah badan yang rawan diseruduk kendaraan. Belum lagi jalur tersebut merupakan jalur cepat, termasuk menjadi medan untuk memutar kendaraan yang posisinya sempit, sehingga keamanan tiang lampu hias kupu-kupu tersebut sulit dijaga,” katanya. Dia mengungkapkan, lampu hias kupu-kupu yang didirikan di sepanjang Jalan Mattrirotasi tersebut berjumlah 66 unit tiang. Namun sudah ada tiga tiang yang patah akibat tertabrak kendaraan. “Yang rusak adalah batangnya, sehingga harus diganti. Namun bagian lainnya, kepala itu masih bagus,” katanya. Menurutnya, pembenahan tiga unit lampu hias kupu-kupu tersebut tidak sama dengan lampu jalan lainnya. “Kita akan cari orang yang ahli untuk perbaikan lampu hias tersebut, apalagi bahannya fiber,” katanya. Dia menyebutkan, lampu hias tersebut berbahan fiber, sehingga perbaikannya juga memang butuh anggaran yang banyak. “Yang rusak adalah tiangnya. Sementara satu tiang itu harganya antara Rp7 juta hingga Rp8 juta per buah,” bebernya. Bur sapaan akrab Burhanuddin menyebutkan, tiang lampu hias tersebut harus dipesan karena tidak ada di jual di Parepare. “Bahan fiber tersebut tidak ada. Sehingga harus diadakan dulu, dan di pesan dari luar Parepare,” katanya. Burhanuddin menambahkan, biaya pemeliharaan penerangan jalan berkisar Rp500 juta tahun 2017. Jumlah tersebut lebih kecil dibanding anggaran tahun sebelumnya yang berkisar Rp800 juta untuk 8.000 lebih titik lampu, termasuk lampu hias, lampu peduli lorong dan lingkungan dalam wilayah Parepare. “Intinya biar aduan masyarakat berkurang, baru kita benahi lampu hias tersebut. Yang pasti kami terus berupaya,” tandasnya. (parepos/fajar)