Rumah Mewah Dibobol, Perhiasan Disikat Habis
KOLAKAPOS, Jakarta--Rumah Jhony Liriwan di kawasan elite Surabaya Barat dibobol sekawanan maling. Akibatnya, dia kehilangan sejumlah barang dan perhiasan raib. Total kerugian mencapai Rp 20 juta. Kasus pencurian tersebut diketahui pada pukul 05.30. Yakni, ketika Jhony dan para anggota keluarga akan memulai hari kemarin. Saat itu, Diah Anjarwati, salah seorang asisten rumah tangga keluarga tersebut, hendak merapikan kamar majikannya. Dia terkejut mengetahui lemari di kamar majikannya berantakan. Dengan perasaan waswas, perempuan 18 tahun tersebut segera mengecek benda berharga yang ada di dalam kamar itu. Dia lalu melaporkan hal tersebut kepada pemilik rumah. Begitu dipastikan, sejumlah barang elektronik dan perhiasan telah raib digondol orang. Tepatnya, sebuah handphone, dua tablet, dan sebuah kamera poket hilang. Jhony pun segera mengecek untuk mengetahui apakah pelaku juga menyatroni kamar lain. Di kamar sang ibu, Jhony menemukan lemari dalam kondisi acak-acakan. Di kamar itu, Jhony tidak menemukan lagi gelang emas milik ibunya. ''Gemes, makanya saya laporkan ke polisi,'' ujar Ari Kristina, istri Jhony, ketika ditemui kemarin sore. Ari mengungkapkan, di rumahnya tidak ada pintu yang dirusak. Hanya angin-angin yang berada di ruang makan dekat kamar utama yang dia temukan terbuka. ''Bongkarnya juga rapi, kayak gak habis dicongkel lemarinya,'' ujar Ari. Pelaku juga diperkirakan naik ke lantai 2 tempat Ibu Jhony tidur dengan cara memanjat melewati jendela yang menghubungkan kamar utama dan balkon. ''Ini ornamennya ada yang patah satu,'' lanjut Ari. Setelah mendapat laporan, anggota Polsek Lakarsantri segera mendatangi rumah korban untuk melakukan olah TKP. Dibantu Tim Inafis Polrestabes Surabaya, personel segera mencari bukti-bukti untuk mengetahui pelaku bisa masuk ke rumah tersebut. ''Perkiraan pelakunya dua orang,'' ujar Kanitreskrim Polsek Lakarsantri AKP Haryoko Widi. Menurut dia, perampok yang menyatroni rumah mewah itu tidak mungkin bekerja sendiri. Polisi masih mendalami kasus tersebut. ''Ini baru yang pertama terjadi,'' tutup Haryoko ketika dikonfirmasi Jawa Pos. Sementara itu, pembobolan rumah lainnya terjadi di kawasan Surabaya Barat. Sebuah rumah mewah di Dukuh Pakis juga dibobol. Sumber internal kepolisian menyebutkan, rumah tersebut memang dalam keadaan kosong. Pagar dan pintunya digembok. ''Sekitar pukul 10.15, saksi melihat pagar dan pintu terbuka. Karena tahu pemiliknya pergi, dia langsung melapor kepada polisi,'' ujarnya. Saat polisi datang, sejumlah warga melihat beberapa benda di rumah berserakan. Lemari-lemari beserta isinya berhamburan.
''Pemiliknya datang dan mengecek. Sekitar Rp 4 juta hilang, termasuk perhiasan emas,'' imbuhnya. Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Shinto Bina Gunawan Silitonga menduga pembobolan rumah di Dukuh Pakis dilakukan lebih dari seorang pelaku. Namun, mereka berbeda dengan pencuri yang beraksi di Lakarsantri. ''Ini dua sindikat yang berbeda, tapi memang kelihatannya spesialis pembobol rumah. Bukti yang ditinggalkan sangat minim,'' jelasnya. Dia mengaku belum bisa memberikan banyak keterangan terkait kasus tersebut. Selain masih dalam pemeriksaan, dia menunggu data dari anak buahnya yang melakukan olah TKP. ''Sementara, rumah di Dukuh Pakis itu dibobol dengan merusak gembok pagar dan pintu lebih dulu. Pelaku masuk lewat depan. Jumlahnya lebih dari satu orang,'' tuturnya. (rid/bin/c17/c18/git/jpnn)