Listrik Pabrik Es DKP Diputuskan

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Kolaka--Sepertinya ada yang salah dengan pengusulan pembangunan pabrik es di kompleks Pelelangan Ikan Mangolo. Bagaimana tidak, proyek yang awalnya didirikan untuk mencari keuntungan itu, nyatanya menanggung kerugian yang besar. Sejak bulan lalu, meteran listrik pabrik es tersebut ternyata telah diputuskan oleh PLN. Pemutusan tersebut terjadi karena pabrik es yang berada dibawah otoritas dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kolaka itu, menunggak pembayaran listrik hingga Rp60 juta. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kolaka H.Syafruddin tidak membantah hal tersebut. "Yah memang benar listrik kami di pabrik es telah dicabut,  kami tidak bisa membayar tagihan karena pemasukan  penjualan es tidak sesuai dengan bisa menutupi  pembayaran listrik," ujar Syafruddin, kemarin. Menurutnya, masa awal penggunaan pabrik es tersebut berjalan lancar. Pembelian es oleh nelayan mampu memberikan keuntungan. Namun belakangan, kondisi tersebut tidak berjalan lagi yang mengakibatkan pabrik es menanggung kerugian. Ia menuturkan tiap bulan biaya operasional pabrik es sebesar Rp30 hingga 40 juta, sedangkan pemasukan hanya berkisar Rp18 juta. Artinya pabrik es menanggung kerugian sekitar Rp12 hingga 22 juta tiap bulannya. "Sisanya  itu (biaya kerugian pembayaran listrik, red), dana rutin DKP untuk menutupi," ujarnya.  Ia mengatakan beberapa masalah lain yang terjadi di pabrik es diantaranya adalah suplai air masih tergantung dari PDAM dan beban listrik terlalu besar.  Bayangkan saja setiap bulan beban listrik yang harus dibayar adalah tujuh juta rupiah,  belum lagi gaji teknisi dan beberapa karyawan. "Memang kami juga merasa bersalah dengan nelayan karena listrik di pelelangan ikan diputus,  namuan kami masih melakukan pencetakan  es balok dengan menggunakan listrik dari genset,  walapun hasilnya tidak begitu bagus," tambahnya. Meski demikian, Syafruddin optimis pabrik es tersebut dapat membaik. Hal itu karena ada pengusaha yang tertarik untuk bermitra. "Kami berencana akan kembali melakukan perbaikan manajemen dipabrik es. Bahkan ada pengusaha yang siap bergabung untuk menghidupkan kembali pabrik es dengan mengambil meteran listrik baru dengan beban lebih rendah," tandasnya. (hud)
  • Bagikan