Atasi Longsor, Dinas PU Harus Koordinasi Bina Marga

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Palopo--Mengetahui ada lokasi longsor di Kelurahan Balandai, Kecamatan Bara, Wali Kota Palopo, HM Judas Amir, MH langsung turun ke lokasi. Orang nomor satu di Kota Palopo ini prihatin melihat kondisi tersebut. Di lokasi, Wali Kota Palopo didampingi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Hasan, Camat Wara Utara, Ardas Najeriah, dan Lurah Balandai, Lega. Wali Kota juga menyempatkan diri berdialog dengan warga terkait tanah amblas tak jauh dari pekuburan Cina. Menurut Judas, amblasnya drainase itu murni adalah force majeure. “Ini akibat hujan deras yang mengguyur Kota Palopo pada 23 Januari 2017 lalu. Intensitas hujan cukup tinggi saat itu, sehingga drainase ini rusak,” ujarnya. Judas memerintahkan Kepala BPBD dan Dinas PU untuk melakukan koordinasi dengan UPTD Balai Jalan dan Jembatan Wilayah IX, agar secepatnya menuntaskan bencana sebelum memakan korban. Kepala BPBD Kota Palopo, Hasan yang dimintai keterangannya oleh Palopo Pos , mengatakan, lokasi longsor tepat di lokasi pengerjaan jalan negara. “Longsor yang ada disana, masih dalam kawasan pengerjaan jalan negara. Ini kewenangan Bina Marga,” katanya. Meskipun demikian sebutnya Wali Kota tetap memerintahkan kepada Dinas PU agar melakukan koordinasi dengan Dinas Bina Marga untuk menindaklanjuti kondisi longsor tersebut. Kunjungan ke lokasi longsor dimulai sekira pukul 11:00 Wita. Kurang lebih 30 menit Wali Kota berada disana. Kepada warga setempat, wali kota mencari tahu sebab musebab terjadinya longsor. Juga menanyakan kondisi saat musim hujan. Termasuk menanyakan aliran air dari beberapa titik yang jalan keluarnya menjadi buntu. Seperti diberitakan sebelumnya, anggota Komisi II DPRD Kota Palopo bersama Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bina Marga, Petrus T Palembangan mengunjungi lokasi longsor. Usai meninjau lokasi, anggota Komisi II, masing-masing adalah Hariyanti, Misbahuddin, Herawati Masdin, Angga Bantu dipimpin Steven Hamdani kembali menuju kantor Bina Marga bersama PPK. Itu untuk melakukan rapat evaluasi. “Hasil kunjungan, kita melihat adanya aliran dari atas yang tertampung sehingga mengerus tanah. Akibatnya, warga khawatir tanah semakin amblas dan rumahnya juga ikut amblas. Kedua, ternyata ada gorong-gorong buatan belanda di tempat tersebut,” kata Ketua Komisi II DPRD Kota Palopo, Steven Hamdani membuka rapat. Lanjutnya, menurut warga, ada gorong-gorong buatan Belanda yang dulunya agak besar. Pihak Bina Marga bahkan baru tahu kalau ada gorong-gorong buatan Belanda di tempat itu. Sehingga saat dilakukannya pembangunan jalan, gorong-gorong itu semakin mengecil. Sehingga aliran air yang tertampung dari sisi kiri agak sedikit terhambat dan terjadi penampungan. Itu dikhawatirkan masuk ke rumah warga jika debit airnya semakin tinggi. Di tempat yang sama, PPK, Petrus berjanji akan secepatnya menindaklanjuti hasil dari kunjungan DPRD. “Kami akan menindaklanjuti dengan berkoordinasi dengan tingkat pusat. Dalam minggu ini juga kami akan buatkan talut,” tutup Petrus.(palopo pos/fajar)
  • Bagikan