Sebulan Oknum Komisioner KPUD Kolaka Berkantor Tiga Hari–sudah berlangsung setahun

KOLAKAPOS, Kolaka--Staf Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kolaka, menyoroti tingkat kehadiran salah satu anggota Komisioner KPUD Kolaka, Hasnawati. Ia dianggap malas dan terkesan menjadi penghambat gerakan KPUD Kolaka.
Dalam setahun belakangan, Hasnawati menunjukkan tingkat kehadiran yang mengkhawatirkan. Bagaimana tidak, dalam sebulan ia biasanya hanya hadir tiga kali. Hal tersebut terang Kepala Sub Bagian Teknis KPUD Kolaka Uddin, menjadi cibiran diantara staf KPUD. "Ini yang kami keluhkan kehadirannya di kantor sangat jarang sekali, dalam satu bulan itu paling banyak dia hadir 3 kali saja, itu sudah berlangsung dalam setahun ini," ungkap Uddin kemarin (30/1).
Lanjut Uddin, dalam aturannya semua Komisioner harus melakukan absensi setiap hari. Jika tidak sempat hadir, harusnya ada pemberitahuan. "Lihat sendiri absensinya, dialah yang paling malas, dalam aturan itukan mereka harus isi absen juga, kalau ditingkat KPU lebih tinggi dan KPUD lainnya bahkan harus ceklok," tuturnya.
Padahal kata Uddin, saat ini KPUD tengah mempersiapkan berbagai agenda Pemilukada serentak 2018. Akibat Hasnawati malas berkantor, lanjut Uddin, ada beberapa hal dalam persiapan jelang Pilkada serentak terpaksa tersendat-sendat. "Apalagi jelang Pilkada serentak ini banyak hal yang harus kita kerjakan, apalagi ada yang mau PAW ini, ini kan membutuhkan kehadiran dan koordinasi komisioner KPUD,terus divisnya juga sangat strategis yaitu Divisi Sosialisasi dan Hupmas," terang pegawai senior di KPUD Kolaka ini.
Kemalasan Hasnawati tersebut menjadi citra butuk di KPUD. Buntutnya, banyak honorer yang merasa dipecundangi oleh komisioner berpenghasilan belasan juta perbulan terkait tingkat kehadiran. "Ini bisa mempengaruhi pegawai lainnya. Terus terang sudah banyak yang mengeluhkan, mereka bilang masa belasan juta gajinya tiap bulan jarang hadir, bagaimana dengan yang hanya lima ratusan honornya tapi rajin masuk kantor, mereka bilang itukan tidak adil, dan makan gaji buta," jelas Uddin.
Menurut Uddin, beberapa kali dirinya dan pegawai KPUD lainnya mengkormasi terkait kehadirannya melalui telepon namun Hsanawati tak menanggapinya. "Beberapa kali saya ingatkan, tapi begitulah dia, selalu sibuk dengan urusan pribadi, saat ini saja dia ada di Makassar, paling hadir kalau mau pleno," ujarnya.
Sementara itu, beberapa anggota KPUD lainnya yang dimintai keterangannya terkait hal itu enggan mengomentarinya. Hasnawati yang dhubungi tak menjawab panggilan selulernya. (cr4/b)