Penyebab Ledakan Rumah Walikota Masih Misterius
Sampai malam tadi, sumber ledakan di rumah pribadi Walikota Kendari, Asrun masih misterius. Kapolda Sultra, Brigjen Polisi Andap Budhi Revianto sempat mengatakan sumber ledakan tersebut berasal dari bom dengan daya ledak besar, namun hal tersebut dikoreksi Kamis (9/2) sore.
Pasca ledakan tersebut pagi kemarin, Polda Sultra langsung melakukan sterilisasi lokasi sekitar rumah dengan memasang garis polisi. Sedangkan di Tempat Kejadian Perkara, Tim penjinak bom (Jibom) melakukan investigasi penyebab ledakan.
Awalnya Kapolda mengatakan ledakan tersebut diduga kuat bersumber dari bom. Kuatnya daya ledak menimbulkan beberapa kerusakan pada rumah pribadi Asrun itu, diantaranya pintu garasi yang terdorong keluar, tangga beton di dapur terbelah dua, kerusakan berat di dapur, serta kaca rumah di beberapa bagian hancur. "Bom itu berada di posisi dalam rumah. Jadi kalau berbicara bom molotov atau apa segala macam itu belum bisa. Karena ledakan ini kuat kami akan memeriksa secara lebih intensif," jelasnya.
Namun setelah tim Jibom melakukan investigasi, ditemukan indikasi lledakan itu tidak bersumber dari bom. Jibom tidak menemukan secondary device atau perangkat sekunder pemicu ledakan bom. Sehingga kemungkinan ledakan dari bom masih diragukan. "Tidak ditemukan komponen bom seperti power, inisiator, explosive, dan switch," kata Kapolda.
Karenanya, untuk mengungkap penyebab ledakan itu, Polda akan terus melakukan investigasi. "Kami juga akan melaksanakan pemeriksaan lanjut, yaitu melalui identifikasi oleh para ahli dari Puslabfor untuk mengetahui apa penyebab ledakan tersebut," ungkapnya. (k1/b)
--Sempat Diduga Ledakan Tabung Gas
Sebelumnya, kediaman Walikota Kendari Ir.Asrun di Jln. Syech Yusuf, kelurahan Korumba kecamatan Mandong, Kendari digegerkan dengan ledakan dari dalam rumah. Menurut seorang saksi, Usman (39), ledakan tersebut terjadi sekitar pukul 07.30 WITA. "Rumah saya kan sekitar 20 meter dari rumah pak Asrun. Sekitar jam delapan pagi tadi saya lagi di rumah lagi bikin keterangan usaha tiba-tiba dengar ledakan saya langsung lari. Saya cari dari mana asalnya ternyata dari rumah pak Wali," kata pria yang juga ketua RT tersebut.
Setelah mengetahui sumber ledakan tersebut, ia berinisiatif masuk ke lingkungan rumah. "Saya masuk lewat samping, di dalam di bagian dapur ada tiga titik percikan api yang menyala, saya langsung matikan dengan air mineral dan galon sebab disitu hanya itu yang ada," jelasnya.
Awalnya dia menduga ledakan tersebut akibat ledakan tabung gas. "Saya dorong-dorong pakai kayu ternyata bukan tabung gas itu. Disitu saya sadari sepertinya bom yang meledak," sebutnya.
Menurutnya saat terjadi ledakan, tiga orang yakni Adriatma Dwi Putra (putra kedua walikota), Istri Adriatma dan seorang anak tinggal. Sedangkan yang berada di halaman juga tiga orang yakni seorang tukang kebun dan dua anggota Satpol PP yang berjaga di pos pintu masuk. "Pas saya sementara padamkan api, ADP (Adriatma) turun dari lantai dua," pungkasnya. (k1/b)
Polda Sultra Bertindak Cepat
Tidak lama setelah ledakan, puluhan personil polisi tiba di rumah Ir.Asrun. Polisi langsung melakukan tindakan sterilisasi untuk memastikan kondisi rumah aman dan mengamankan TKP agar dapat dilakukan investigasi.
"Pagi ini kita mendengar adanya informasi adanya kejadian ledakan. Kejadian itu awalnya diketahui oleh petugas yang bekerja di sana, yang pertama adalah honorer dinas kebersihan yang bekerja di kediaman. Pada saat yang bersangkutan sedang menyiram tanaman, kemudian mendengar ledakan dari dalam rumah. Pada saat itu juga, ada anggota Satpol PP yang berjaga di pos penjagaan tapi rupanya tertidur. Kami telah melakukan langkah-langkah, yang pertama adalah sterilisasi terhadap TKP. Rekan-rekan Brimob telah melakukan pemeriksaan, TKP dalam keadaan aman. Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa," sebut Kapolda Sultra, Brigjen Polisi Andap Budhi Revianto.
Selanjutnya, Polda menunggu tim penjinak bom dan Laboratorium Forensik (Labfor) Makassar untuk melakulan pemeriksaan lebih lanjut. Selain itu polisi juga memeriksa tiga orang saksi "Kemudian TKP ditutup untuk diperiksa. Penyebab ledakan itu sementara kita masih menunggu Labfor Makassar. Titik ledakan itu di dapur. Untuk semntaa ada tiga orang saksi yang akan diperiksa, seorang petugas taman dan dua anggota Satpol PP yang berjaga," sebutnya. (k1/b)
Masih Diteliti Hubungannya Dengan Pilwali
Sebagaimana diketahui, ada tiga penghuni rumah yang berada di dalam rumah saat ledakan terjadi. Salah satunya adalah putra kedua walikota Kendari, Ir.Asrun, Adriatma Dwi Putra, yang juga merupakan salah satu calon walikota Kendari. Ledakan tersebut lantas dikait-kaitkan dengan Pilawali Kendari.
Namun Kapolda Sultra, Brigjen Polisi Andap Budhi Revianto tidak menyimpulkan demikian. Menurutnya, terlalu jauh menghubungkan ledakan tersebut dengan konstelasi Pilwali Kendari. Meski demikian, polisi akan tetap melakukan investigasi untuk mengungkap penyebab dan kemungkinan motifnya. "Rumah itu dijaga, bom itu berada di posisi dalam rumah, Jadi kalau berbicara bom molotov atau apa segala macam itu belum bisa. Karena ledakan ini kuat, kami akan memeriksa secara lebih intensif. Jangan terlalu jauh mikirnya (kaitannya dengan Pilwali) itu masih teliti," tandasnya. (k1/b)