Nur Alam - Asrun Saling Klaim Keberhasilan
KOLAKAPOS, Kendari--Walikota Kendari Ir Asrun balas menyerang pernyataan Gubernur Sultra Nur Alam saat expo 9 tahun, Sabtu (18/2) yang mengatakan pembangunan yang dilaksanakan Pemprov diklaim sebagai keberhasilan Kota kendari.
Menurut Asrun justru dirinya kadang-kadang menilai pemerintah Provinsi yang dinahkodai Nur Alam melakukan klaim atas pembangunan yang dilakukannya.
Menurut Asrun, kadang-kadang sudah ada klaim jauh hari, contohnya jalan Mandonga-Batu gong, Mandonga ke Batu Gong itu adalah jalan provinsi, eh tiba-tiba SK-nya dia ganti sudah lewat Jalan Rumah Sakit Jiwa bukan lagi Mandonga-Batu gong, Mengapa karena itu tidak diperbaiki rusak. " Sedangkan jalan di Rumah Sakit Jiwa sudah saya kasih lebar, tiba-tiba langsung dialihkan ke sana ya enak saja dia, tiba-tiba dibilang itu jalan provinsi itu namanya klaim," kata Asrun. Senin (20/2).
Selain itu lanjutnya, Jalan By Pass Pasar baru ke Kendari Beach, semenara dalam pengerjaan dengan kontrak tiga tahun tiba-tiba datang suruhan Nur Alam untuk memberhentikan.
"Jalan di pasar baru dari Bypass ini saya lagi tangani kontrak multiyears dari Pasar Baru sampai di Kendari beach saya kasih lebarkan, tiba-tiba saja datang kepala PU dengan kepala Bappeda nya mengatakan ke saya Pak Wali jalan diteratai ( antara By Pas dan kendari Beach) nanti Pemprov yang terus kan saya bilang bagaimana saya sudah terikat kontrak, saya kasih begitu ko cari tempat lain banyaknya jalan di kota Kendari ini kenapa harus itu," ujarnya.
Selain itu sebutnya soal pengelolan retribusi parkir di RS Bahtera Mas, seharusnya sesuai undang-undang hal tersebut menjadi wewenang Pemerintah Kota (Pemkot).
"Di rumah sakit Bahteramas itu sebuah pelanggaran yang mereka lakukan sekarang, karena kenapa cara itu seharusnya dikelola oleh Kota Kendari itu retribusi parkirnya sesuai undang-undang 28 semua parkir," sebutnya.
Selain tiga hal tersebut kata Asrun ada beberapa pembangunan lain lagi yang dinilai telah disalah artikan oleh pemerintah provinsi. Walikota dua priode tersebut menilai apa yang dilakukan pemprov tersebut sebagai dampak dari akibat kepenimpinan yang tidak berfikir inovatif.
"Jujur saja tapi memang kalau seorang Gubernur yang tidak punya inovasi maka dia cenderung nimbrung kepada Kabupaten/Kotanya dalam membangun, lebih baik saya buka hari ini karena saya sudah mengindikasikan sejak lama hal tersebut," tandas Asrun. (k1/a/hen)