17 Perwakilan Daerah Bahas Teluk Bone di Kolaka
KOLAKAPOS, Kolaka--Sebanyak 17 Kabupaten dan Kota yang tergabung dari Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan mengirimkan utusannya untuk menghadiri Focus Group Discussion (FGD) terkait pengembangan kawasan Teluk Bone di Kolaka.
Bupati Kolaka H.Ahmad Safei mengatakan, kegiatan konservasi pesisir Teluk Bone tidak hanya terhenti sampai di Kolaka saja. Namun tidak menutup kemungkinan nantinya kegitan akan dilaksanakan di luar Kolaka.
"Kalau di Kolaka, para delegasi akan melihat matahari tenggelam. Namuan harapan kami pertemuan selanjutnya peserta akan melihat matahari terbit di sulawesi Selatan,"ujarnya.
Ia mengungkapkan, Kolaka sangat bangga bisa melaksanakan pertemuan pemanfaatan Teluk Bone. "Pemerintah kabupaten sangat mengapresiasi delegas yang telah datang di Kolaka. Selamat datang di Kolaka. walapun Kolaka tidak begitu besar namun para peserta bisa menikmati Teluk Bone di wisata kuline.kami punya wisata kuline dan disaat kita bisa bisa menatap Teluk Bone," tambahnya
Sementara itu, Ketua Panitia, H. Ismail menjelaskan, peserta pertemuan nasional pengembangan kerjasama ekonomi dan konservasi pesisir dalam kawasan Teluk Bone 2017 diantaranya adalah Kabupaten Bone, Bulukumba, Bombana, Kolaka Utara serta sejumlah daerah lain. Sejumlah pejabat pusat pun ikut hadir seperti dari Bappenas, LIPI serta sejumlah pejabat dari Provinsi Sulawesi Tenggara.Terimakasih kepada para delegasi yang mewakili, kabupaten Pesisir untuk hadir di Kolaka, kami panitia pengembangan pesisir teluk Bone mengharapkan para peserta pertemuan bisa nyaman berada di Kolaka,"ujarnya Ismail
Lanjut Ismail kegiatan yang digelar hingga beberapa hari ke depan adalah langkah awal untuk melalukan pertemuan skala nasional di pertengahan Maret 2017 nanti.FGD dilaksanakan sebagai langkah awal sebelum melakukan pertemuan nasional nantinya. Isu yang akan dibahas bagaimana pemanfaatan teluk Bone bisa maksimal" katanya.
Dia juga mengatakan agenda pertama dalam FGD nantinya adalah kerja sama daerah otonomi, lingkungan hidup, sosial budaya, pariwisata serta perikanan budidaya dan perikanan tangkap. (hud)